Senin, 6 Oktober 2025

Bom di Kampung Melayu

Geledah Rumah Kontrakan di Kampung Parunghalang, Densus Sita Buku Rekening

Densus 88 bersama Polda Jawa Barat menyita sejumlah data dari rumah kontrakan yang ditinggali A, terduga teroris bom bunuh diri di Kampung Melayu.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jabar/Yudha Maulana
Detasemen Khusus (Densus) 88 melakukan penggeledahan di rumah kontrakan milik A, terduga anggota jaringan teroris bom bunuh diri Kampung Melayu, di Kampung Babakan Sangkuriang, Desa/Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung pada Jumat (26/5/2017). TRIBUN JABAR/YUDHA MAULANA 

Saat disinggung apakah ada perubahan yang mencolok, terutama dari segi religiusitas menantunya, Dedi mengamininya.

"Ya bedanya dulu dia pengangguran, kemudian belajar ke pondok bersama Aa Gym, di sana dia diberi ilmu dan bekerja di apotik 24 jam, kemudian keluar karena apotiknya tidak ada izin usaha, kemudian beralih ke karpet sejak empat tahun yang lalu," katanya

Dedi sendiri 80 persen yakin jika menantunya tidak terlibat dalam jaringan terorisme, pasalnya 20 persen lagi tidak kelihatan aktivitasnya.

"Dia selalu ada di rumah, paling mengantarkan karpet ke Pangalengan, Cimahi, saya selalu memantau," katanya.

Saat ditanya mengenai lokasi Tita, Dedi mengatakan bahwa anaknya tersebut tengah menjalani pemulihan karena sakit jantung.

Kutuk Pelaku
Bupati Bandung, Dadang M Naser, mengutuk aksi bom bunuh diri yang terjadi di Kampung Melayu beberapa waktu lalu.

Ia geram, karena aksi tersebut secara tidak langsung menodai dan tidak sesuai dengan ajaran Islam.

"Itu bukan jihad tapi jahat, agama Islam tidak mengajarkan seperti itu. Islam tidak memaksakan kehendak dengan melakukan perbuatan jahat. Ini yang mencoreng nama baik Islam, tidak boleh terjadi dan harus disadari oleh semua umat Islam," ujar Dadang kepada wartawan di Soreang, kemarin.

Terkait dengan salah satu warganya yang diduga terlibat dalam aksi peledakan bom bunuh diri, Dadang sangat menyayangkan hal tersebut.

Ia meminta masyarakat untuk lebih memperhatikan lingkungan sekitarnya. Apalagi ketika ada pendatang baru.

"Masyarakat termasuk ormas, LSM dan lainnya harus peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Apalagi kalau ada pendatang baru yang menetap dilingkungannya dan terlihat eksklusif atau tertutup, jangan acuh tapi perhatikan sama-sama, tanyakan identitasnya," kata Dadang.

Dadang mengatakan, salah satu antisipasi yang efektif menangkal aksi terorisme, adalah dengan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya. Termasuk, menanyakan dan mencatat identitas pendatang baru di lingkungannya.

Selain itu, kegiatan ronda malam juga sangat efektif sebagai upaya deteksi dini terhadap berbagai ancaman gangguan keamanan, termasuk terorisme.

"Dari pemerintahan pun kami berusaha aktif melakukan operasi yustisi ke rumah-rumah, terutama rumah kontrakan dan kosan. Untuk memeriksa identitas para penghuninya. Semua orang yang ada harus terdata dengan baik identitasnya, kemudian apa keperluannya di tempat tersebut," ujarnya. (tribunjabar/dam)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved