Polisi Bunuh Diri
Jenazah Bripka Teguh Dwiyanto Dimakamkan Secara Militer
Suasana duka menggelayuti para keluarga dan teman serta sanak saudara yang hadir dalam prosesi pemakaman Bripka Teguh.
"Berkaitan tembakan yang mengenai rumah anggota DPR, yang bersangkutan ini diperiksa secara intens. Diduga karena peristiwa tersebut dan pemeriksaan terhadap dirinya, korban menjadi stres dan melakukan bunuh diri," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rikwanto, di Mabes Polri, Senin.
Selama ini Teguh Dwiyatno tinggal di Asrama Brimob Kompi I, Batalyon A, Resimen III Kedaung, Blok C, Pamulang, Tangerang Selatan.
Senjata api yang dipakai untuk bunuh diri yaitu revolver inventaris Polri jenis CDS.
"Jadi, kesimpulan sementara meninggalnya Bripka Teguh Dwiyatno diduga kuat akibat bunuh diri karena yang bersangkutan merasa bersalah dan bertanggung jawab terkait tugasnya," jelas Rikwanto.

Menurut Rikwanto, bisa saja seorang anggota Polri bunuh diri karena tertekan atas proses pemeriksaan internal dan merasa bersalah atas suatu kejadian yang menjadi tanggung jawabnya.
"Pemeriksaan terhadap Teguh Dwiyatno sifatnya umum saja, biasa saja. Tapi penerimaan (proses pemeriksaan) oleh seseorang beda-beda. Ada yang menganggap itu apes, ada yang menganggap dosa atau ada yang anggap karier bakal tamat dan lain-lain," tambah Rikwanto.
Namun penyebab pasti bunuh diri itu masih didalami. Bripka Teguh Dwiyatno merupakan satu dari beberapa anggota Brimob yang diperiksa Propam Polri menyusul insiden peluru nyasar mengenai kaca jendela rumah Jazuli Juwaini.
Hasil uji proyektil peluru yang ditemukan di rumah Jazuli menyebutkan tembakan berasal dari senjata api milik Brimob.
Pada hari itu personel Brimob sedang menggelar latihan menembak di lapangan dekat rumah Jazuli.
Baca: Bripka Teguh Tewas Bunuh Diri Diduga Stres Usai Diperiksa Kasus Penembakan Rumah Jazuli
Tak Sengaja Meletus
Bripka Teguh Dwiyatno merupakan anggota Brimob Detasemen A Satuan III Pelopor yang bertugas menangani logistik persenjataan.
Ia bertanggung jawab dalam pengecekan senjata api sebelum dan sesudah digunakan untuk latihan menembak.
"Dalam konteks kejadian (peluru nyasar ke rumah Jazuli), kami duga saat dilakukan pengamanan (pengosongan senjata) ke udara. Diduga ada pelurunya yang parabol dan mengenai jendela itu," kata Rikwanto.
Setelah terjadi penembakan di rumah Jazuli, Polresta Tangerang Selatan melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara.
Dari hasil penyelidikan, diketahui insiden tersebut berasal dari tembakan senjata laras panjang yang dipakai Bripka Teguh.