Sabtu, 4 Oktober 2025

Pembunuhan Sadis di Medan

''Hukuman Mati tak Cukup!'' Netizen Usulkan Beberapa Hukuman Menyeramkan Ini untuk Pelaku

Lantunan doa pun mengalir untuk kelima korban meninggal, begitu juga dengan si mungil Kinara yang selamat dari pembantaian tersebut.

Penulis: Wahid Nurdin
TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi
Petugas kepolisian mengiring seorang tersangka bernama Roni (21) yang berhasil ditangkap terkait kasus pembunuhan sekeluarga saat tiba di Mapolda Sumatera Utara, Medan, Rabu (12/4/2017). Roni yang merupakan komplotan Andi Lala itu diduga berperan sebagai eksekutor anak korban saat pembunuhan sekeluarga di Mabar. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

TRIBUNNEWS.COM - Pembunuhan sadis yang menimpa keluarga Riyanto tak hanya mengundang simpati warga dari penjuru tanah air, namun juga negara tetangga.

Lantunan doa pun mengalir untuk kelima korban meninggal, begitu juga dengan si mungil Kinara yang selamat dari pembantaian tersebut.

Wakil Gubernur Sumatera Utara, Nurhajizah Marpaung, menjenguk Kinara di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, Jalan KH Wahid Hasyim, Medan, Selasa (11/4/2017). Kinara balita empat tahun yang selamat dari pembunuhan. TRIBUN MEDAN/NANDA F BATUBARA
Wakil Gubernur Sumatera Utara, Nurhajizah Marpaung, menjenguk Kinara di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, Jalan KH Wahid Hasyim, Medan, Selasa (11/4/2017). Kinara balita empat tahun yang selamat dari pembunuhan. TRIBUN MEDAN/NANDA F BATUBARA (Tribun Medan/Nanda F Batubara)

Selain doa untuk korban, netizen juga mengecam tindakan sadis para pelaku.

Melalui kolom komentar berita Tribunnews.com berjudul Polisi Jabarkan Peran Dua Tersangka Eksekutor Pembunuhan Keluarga Riyanto mereka berharap para pelaku dihukum seberat-beratnya.

Saking geramnya, beberapa di antara mereka bahkan menilai hukuman mati untuk para pelaku tak cukup.

"Dihukum mati aja msh kurang, harus dikuliti hidup2 penjahatnya," tulis salah satu netizen.

Komentar itupun di'amini' netizen lainnya yang mengusulkan hukuman yang menyeramkan.

"Hbis d kulitin di strika panas2,, colok mtanya satu2, , Bikin sakit dulu baru gantung, , setengah mati di biarin lg, , lngdung gantung lg, baru pancung,,"

Netizen
Screenshot komentar netizen

"Innalillahi wa innaillaihiroji'un...semoga mereka meninggal dlm keadaan khusnul khotimah aamiin....tuk pelaku hidupmu sekarang tidak tenang...cepat atau lambat pasti ketangkap"

Selain mengungkapkan kemarahannya pada pelaku, banyak netizen yang mengirimkan doa untuk korban.

Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan hingga negeri tetangga.

Aden Rochmat  Kami warga yg dijawa tengah ikut berduka cita yg dalam,,semoga almarhum husnul khotimah,dan dedek yg ditinggalkan mendapat kebaikan dan menjadi anak yg tegar,sabar,pinter dan sholekhah amiiiinn...

Henkyy Taram Kami warga yg di Banjarmasin ikut berduka cita yg dalam,,semoga almarhum husnul khotimah,dan dedek yg ditinggalkan mendapat kebaikan dan menjadi anak yg tegar,sabar,pinter dan sholekhah amiiiinn...

Muhir Well innalillahiwainna hirojiun..kami di malaysia berduka cita atas musibah atas keluarga haryanto..agar sekembalinya di terima amal ibadah beliu amiin..buat kirana semoga saja mendapat perlindungan dari semua kalangan pemerintah..baik pak kapolda.seluruh jajaran pemerintah..mudah2 anak ini penuh semangat.dan tabah menghadapi segala jobaan semoga cepat sembuh nak.kami doakan semoga menjadi ank yg pintar amiin ya rabbal alamin..

Dibayar Rp 500 Ribu

Sejauh ini, ada 2 tersangka ditangkap oleh pihak kepolisian terkait pembantaian sadis di Mabar, Medan Deli yakni Roni (21) dan Andi Saputra (27).

Roni (21) warga Jalan Pembangunan II, Kecamatan Lubuk Pakam, Deliserdang satu dari dua pelaku yang berhasil diringkus oleh tim gabungan tiba di Polda Sumut, Rabu (12/4/2017) sekitar pukul 15.45 WIB.

Petugas kepolisian mengiring seorang tersangka bernama Roni (21) yang berhasil ditangkap terkait kasus pembunuhan sekeluarga saat tiba di Mapolda Sumatera Utara, Medan, Rabu (12/4/2017). Roni yang merupakan komplotan Andi Lala itu diduga berperan sebagai eksekutor anak korban saat pembunuhan sekeluarga di Mabar. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Petugas kepolisian mengiring seorang tersangka bernama Roni (21) yang berhasil ditangkap terkait kasus pembunuhan sekeluarga saat tiba di Mapolda Sumatera Utara, Medan, Rabu (12/4/2017). Roni yang merupakan komplotan Andi Lala itu diduga berperan sebagai eksekutor anak korban saat pembunuhan sekeluarga di Mabar. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi)

Setibanya di gedung Ditreskrimum, Roni yang merupakan eksekutor pembunuhan terhadap anak korban Syifa, Gilang dan satu korban selamat Kinara.

Roni harus digendong oleh petugas, karena harus dilumpuhkan. Kedua kakinya tertembus peluru petugas.

Dilansir dari Tribun Medan, kedua betis kaki pelaku terlihat diperban. Pelaku beberapa kali terdengat meringis kesakitan sambil membawa botol infus yang dipegangnya.

Petugas kepolisian mengiring seorang tersangka bernama Roni (21) yang berhasil ditangkap terkait kasus pembunuhan sekeluarga saat tiba di Mapolda Sumatera Utara, Medan, Rabu (12/4/2017). Roni yang merupakan komplotan Andi Lala itu diduga berperan sebagai eksekutor anak korban saat pembunuhan sekeluarga di Mabar. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Petugas kepolisian mengiring seorang tersangka bernama Roni (21) yang berhasil ditangkap terkait kasus pembunuhan sekeluarga saat tiba di Mapolda Sumatera Utara, Medan, Rabu (12/4/2017). Roni yang merupakan komplotan Andi Lala itu diduga berperan sebagai eksekutor anak korban saat pembunuhan sekeluarga di Mabar. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi)

Kabid Humas Polda Sumut, Rina Sari Ginting mengatakan Roni tertangkap di kawasan Lubuk Pakam, Deliserdang.

Pelaku harus merasakan timah panas dikedua kakinya karena melawan petugas ketika hendak ditangkap.

Berapa pelaku Roni dibayar oleh Andi Lala untuk mengeksekusi keluarga Riyanto?

Keduanya mengaku diberi uang Rp 500 ribu oleh Andi Lala. Menurut polisi, Roni merupakan keponakan Andi Lala.

"Roni ini merupakan pelaku eksekutor terhadap anak-anak korban. Saat petugas akan melakukan penangkapan, tersangka melawan sehingga diberikan tindakan tegas terukur," kata Rina.

Selanjutnya, pelaku dibawa ke lantai II Ditreskrimum Polda Sumut untuk diperiksa ke ruang penyidik.

"Petugas masih melakukan pengejaran terhadap Andi Lala yang statusnya sudah dijadikan DPO," jelas Rina.

Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara memastikan satu dari dua pelaku yang tertangkap masih memiliki hubungan keluarga dengan otak pelaku yang telah ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO), Andi Matalata alias Andi Lala.

"Satu di antaranya merupakan keponakan AL yang masih terus diburu tim gabungan," ungkap Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Agus Andrianto, Rabu (12/4/2017).

Agus menjelaskan penangkapan keduanya setelah petugas melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.

Selain itu, pelacakan nomor telepon kedua tersangka juga turut mendukung tim gabungan dalam melakukan penangkapan di dua lokasi berbeda.

"Penangkapan ini berkat kerja keras tim gabungan, tim identifikasi dan tim IT Mabes Polri sehingga posisi keduanya dengan cepat diketahui," jelas jenderal bintang satu tersebut.

Lebih lanjut, Agus menyebutkan tidak ditemukan adanya barang bukti dari kedua pelaku yang tertangkap. Berdasarkan hasil penyelidikan sementara petugas di lapangan, belum ada ditemukan pelaku tambahan.

"Kemungkinan adanya pelaku lain akan disampaikan setelah dilakukan pengembangan penyelidikan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, dua orang tersangka kawanan Andi Lala yaitu Andi Syahputra (27) dan Irwansyah (33) dicokok polisi di tempat terpisah.

Andi Syahputra (27) warga Jl Sempurna, Gang Buntu Sekip, Lubukpakam, Deliserdang.

Andi ini ditangkap di Desa Alim Ulu, Dusun II, Kecamatan Air Batu, Asahan.

Sedangkan Roni warga Jl Pembangunan II Desa Sekip Lubukpakam, Deliserdang ditangkap di satu rumah kontrakan di Kampung Tempel, Perbaungan, Serdangbedagai pada Rabu (11/4/2017).(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved