Sabtu, 4 Oktober 2025

Pembuatan Jalan Ruas Bakalalan ke Bario di Malaysia Diduga Caplok Wilayah Indonesia

Pemprov Kaltara telah membuat berita acara​ yang akan digunakan untuk bahas soal patok ini ke ranah bilateral antara Indonesia dan Malaysia

Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Kaltim/ Muhammad Arfan
Samuel ST Padan, Kepala Biro Pengelola Perbatasan Setprov Kalimantan Utara. 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim Muhammad Arfan

TRIBUNNEWS.COM, KALTARA - Pemprov Kalimantan Utara melalui Biro Pengelola Perbatasan membenarkan kabar hilangnya 5 (lima) buah patok batas Indonesia-Malaysia di Krayan, Kabupaten Nunukan.

Laporan masyarakat perihal hilangnya patok batas negara tersebut diterima Kepala Biro Pengelola Perbatasan, Samuel ST Padan pada tanggal 27 Maret lalu.

"Pasca kami terima laporan tersebut, kami meminta pihak kecamatan dan desa untuk mengecek kembali dan memastikan," ujarnya saat disua Tribun, Senin (10/4/2017) pukul 14.20 Wita.

Diketahui, ada aktivitas pembangunan jalan oleh perusahaan asal Malaysia di lokasi hilangnya patok batas.

patok batas Indonesia Malaysia di Kaltara
patok batas Indonesia Malaysia di Kaltara ()

Aktifitas tersebut justru menghilangkan lima buah patok, bahkan proyek pembuatan jalan tersebut masuk ke sebagian dataran wilayah daratan Indonesia.

"Di sana ada pembangunan jalan oleh Malaysia dari Bakalalan ke Bario yang menyisir wilayah perbatasan. Jalur pembangunannya sudah memotong batas wilayah Indonesia. Luasannya saya kurang tahu," ujarnya.

Kelima patok yang hilang ialah patok Y-600, Y-601, Y-602, Y-603, dan Y-604.

Samuel sendiri belum berani menyimpulkan apakah patok yang hilang ini ada unsur kesengajaan oleh pihak Malaysia atau justru patok tak terlihat pada saat pematangan lahan pembangunan jalan oleh perusahaan Malaysia sehingga tergusur.

Ia mengklaim, telah memberi instruksi kepada Camat setempat melakukan verivikasi ulang berita acara laporan hilangnya patok-patok tersebut.

"Kami sudah minta kepada Pak Camat selaku Kepala Wilayah verifikasi berita acara laporannya. Karena akan kami sampaikan pula kepada beberapa Muspika, perusahaan, dan tokoh masyarakat di perbatasan," ujarnya.

Berita acara tersebut lanjut Samuel akan menjadi dasar kuat juga dalam pembahasan soal patok ini ke ranah bilateral antara pemerintah Indonesia dan Malaysia. (Wil)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved