Penangkapan Terduga Teroris
Dikira Emas Ternyata Selongsong Peluru Berserakan di Kebun Jagung
Seorang warga Desa Suwalan bernama Arfan Ardiansyah mengatakan tak sengaja menemukan selongsong perluru di area kebun jagung.
TRIBUNNEWS.COM, TUBAN - Warga Desa Suwalan, Kecematan Janu, Kabupaten Tuban, Jatim, menemukan sejumlah selongsong peluru di kebun jagung, lokasi baku tembak antara enam terduga teroris dan tim polisi gabungan.
Selongsong peluru berwarna keemasan yang ditemukan warga, Minggu (9/4/2017), terdapat tulisan PIN CO 5, 56 mm.
Tulisan itu berarti kaliber peluru 5, 56 x 45 mm, berbahan dasar kuningan, untuk senjata laras panjang.
Seorang warga Desa Suwalan bernama Arfan Ardiansyah mengatakan tak sengaja menemukan selongsong perluru di area kebun jagung.
"Banyak selongsong peluru di kebun jagung. Banyak anak-anak yang mengambil selongsong peluru itu," terang Arfan Ardiansyah.
Warga lainnya, Teguh Hadi Waspodo, juga menemukan selongsong peluru serupa dengan temuan Arfan Ardiansyah.
"Ini tadi terselip di atas tanaman jagung. Saya kira emas ternyata selongsong peluru," ungkapnya.
Ketika terjadi baku tembak, Sabtu (8/4/2017), suaranya terdengar jelas oleh warga yang tinggal di radius 500 meter dari lokasi kejadian.
Seorang warga, Teguh Hadi Waspodo (34), tinggal Desa Suwalan, mengaku mendengar suara tembakan sekitar pukul 14.00 WIB.
"Awalnya saya tidak tahu apa yang sebenarnya sudah terjadi. Lalu, saya mencoba mencari tahu dari polisi yang berada di sekitar lokasi. Ternyata lagi ada penangkapan teroris di lahan jagung," ungkap Teguh Hadi Waspodo.
Baku tembak itu membuat suasana kampungnya menjadi mencekam. Para tetangganya, khususnya ibu-ibu, sempat berteriak histeris saat mendengar suara senjata api.
"Warga panik dan ketakutan mendengar berondongan tembakan saat baku tembak itu berlangung. Sampai ada yang bersembunyi di dalam kamar," ungkapnya.
Warga lainnya, Arfan Andriasnyah (33), mengatakan sebelum baku tembak sempat melihat para terduga teroris berlari dari arah Dusun Bogang Beji.
Menurutnya, warga ada yang melihat seorang terduga teroris melepaskan tembakan.
"Saya tidak sempat melihat karena para pelaku berlari kencang. Namun ada teman saya yang saat itu berada di sawah sempat melihat pelaku menembakkan senjatanya," kata Teguh.
Merasa terancam di area baku tempat itu, dia memutuskan menuju ke tempat lebih aman yakni di samping kantor Desa Suwalan.
Menurutnya, warga di Dusun Bogang Beji banyak yang melihat para terduga teroris berlari di semak-semak menuju ke area lahan jagung.
"Warga Dusun Bogang Beji awalnya juga tidak tahu enam orang yang berlari itu terduga toreris," ucapnya.
Baca: Peluru Teroris Terhalang Sabuk Polisi, Aiptu Yudi pun Lolos dari Maut
Jarak antara mobil Terios H 9037 BZ--kendaraan yang dipakai para pelaku--ke lahan jagung sekitar 3 km.
Baku tembak terjadi di kebun milik Kasmin Marsutik seluas 20 meter x 25 meter.
Menurut informasi, Satria Aditama (19) tertembak dan tewas lebih dulu. Menyusul kemudian rekannya ikut tewas setelah diberondong tembakan.
Kasmin Marsutik mengaku pasrah sejumlah tanaman jagungnya rusak akibat baku tembak itu.
"Pak Kasmin masih ke Kota Tuban. Tapi saya dengar dia pasrah saja soal tanaman jagungnya rusak," ujar Kriswanto, warga setempat. (surya/don)