Suaranya Lirih Menyayat Hati, Ini yang Diminta Bocah di Pedalaman Kalimantan Barat pada Jokowi
Potret mengharukan dari wilayah pedalaman Indonesia ditampilkan oleh akun Instagram bernama @anggitpurwoto.
Minimal butuh biaya 600 ribu dari kota kabupaten sendiri yaitu kabupaten Bengkayang untuk sampai di Desa Sungkung.
Produk-produk buatan Malaysia sangat mendominasi wilayah ini, di sini berlaku 2 mata uang yaitu Ringgit dan Rupiah.
Hidup tanpa listrik, sinyal pun harus naik bukit yang jarak tempuhnya 45 menit jalan kaki dari Asrama.
Kebutuhan pokok harga berkali-kali lipat..
Contoh Harga semen mencapai 450 ribu per sak, gas LPG 3 kg 80 ribu.
Batas negara hanya di batasi oleh igir pegunungan.
Agar tetap bisa menyambung sebuah coretan tinta di buku, tak sedikit anak sekolah (SD, SMP, SMA) yang bekerja di Malaysia ketika liburan, untuk membayar uang bulanan sekolah .
Mereka tau benar bahwa hidup di negara tetangga sarawak malaysia jauh lebih sejahtera, tapi mereka masih memiliki rasa kebangsaan yang tinggi..berfikir dua kali untuk menjadi warga negara di negara seberang.
Bagaimanapun mereka lebih memilih 'hujan batu' di negeri sendiri daripada 'hujan emas' di negeri orang.
Seragam kusam yang tidak lagi berwarna merah putih segar bukan berarti kami tidak memiliki rasa cinta tanah air" caption dari foto tersebut.
"Jangan makan hak kami Pak Pejabat.
Pak pejabat tinggi negara, bapak yang memiliki kuasa besar, tolong jangan telan uang rakyat, hak rakyat hanya demi memenuhi nafsu besarmu, untuk bisa selalu bergaya hidup mewah.
Ketika kau mau makan uang haram itu, lihat kami di sini!! Kami hanya salah satu contoh korban kerakusanmu.
Masih banyak bernasib sama seperti kami gara-gara ulahmu.
Lihat kami disini!! Kau yg terlalu kejam memakan hak layak pendidikan Indonesia!
Kami hanya ingin layak seperti siswa di kota! Apakah kau yang memakan uang haram tertawa melihat seragam lusuhku, seragam yang menjadi Lap Mobil Mewahmu pun tidak layak, tapi ini seragam kesayanganku pak!
Masih tertawa melihat sisi gelap pendidikanku?
Tak masalah ! Asal kau tidak menertawakan teman-temanku di pelosok Papua, pelosok Maluku, seluruh pelosok Indonesia...
Itu adalah temanku yang bernasib sama denganku di pelosok !!!
Tapi biarlah, kubiarkan kau hidup mewah dgn uang haram sambil tertawa.
Dan biarkan aku tetap hidup dengan kesederhanaan pendidikan disini, yang di balut dengan ketulusan Guru-Guruku disini, di batas negara...dengan semangat tak terbatas....
"Eligen Tomas- Kelas 1- SDN 04 Sungkung, Siding, Bengkayang" caption dari foto tersebut.
Beberapa unggahan ini, diharapkan bisa menggunggah hati siapapun, terutama Presiden Joko Widodo agar bisa segera mengambil tindakan yang tepat.
Dengan demikian, tidak ada lagi keterbelakangan yang dialami oleh satu diantara dari bagian Indonesia, negara yang kaya akan segalanya. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)