Suaranya Lirih Menyayat Hati, Ini yang Diminta Bocah di Pedalaman Kalimantan Barat pada Jokowi
Potret mengharukan dari wilayah pedalaman Indonesia ditampilkan oleh akun Instagram bernama @anggitpurwoto.
Potret keterbelakangan dan menyedihkan ini, nyata terjadi di perbatasan Indonesia-Malaysia.
Sungkung merupakan sebuah desa yang sangat terisolir, jauh dari kata kemajuan.
Untuk mencapai Kota Kabupaten Bengkayang sendiri perlu waktu perjalanan selama 2 hari.
Anggit Purwoto tidak hanya sekali saja mengunggah potret menyedihkan dari siswa-siswa SDN 04, Sungkung.
Berikut beberapa unggahan lainnya, yang semakin membuka mata orang-orang, bahwa di Indonesia masih memiliki daerah terpencil, yang terbelakang dan memerlukan bantuan dari Negara sendiri.
Unggahan-unggahan ini disertakan dengan cerita yang ditulis oleh Anggit Purwoto, simak selengkapnya!

"Tersenyumlah nak. Jangan tampakan wajah sedihmu.
Jangan tampakan beban beratmu.
Saya yakin, walaupun tanpa tas, tanpa seragam yang layak, tanpa sepatu, selagi kamu masih punya tekad dan semangat! Kamu bisa meraih impianmu itu, kamu pasti bisa melewatinya!
Maaf nak, bukan bapak bermaksud menampakan wajah sedihmu, seragam lusuhmu, tas kresekmu.
Bapak hanya ingin mereka tau.
Bahwa keadilan sosial BUKAN bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bahwa kalian tidak merasakan arti sila Kelima dari Pancasila.
Sudah nak, jangan mengharapkan uluran tangan dari siapapun, uluran tangan yang mungkin takkan menjangkau kalian, kalian jauh di batas negara.
Biarlah pakaian lusuh dan tas kresekmu yg akan menemanimu sampai kamu meraih cita-cita besarmu.