Selasa, 7 Oktober 2025

Misteri Mayat Bertato Jantung Terkuak, Korban Sempat Mengajak Pelaku Hubungan Sesama Jenis

Tindakan tak senonoh korban terhadap pelaku menjadi penyebab di balik kasus pembunuhan Imran Hamdani (33).

Editor: Hendra Gunawan
Istimewa
Mahfud Hudori pelaku pembunuhan Imran Hamdani 

Tanpa pikir panjang, Purbo dan Latiful segera bergegas pergi ke daerah Kediri, Tabanan, untuk membuang baju tersebut.

Setelah menghilangkan barang bukti di sana, mereka berdua kembali ke Denpasar.

"Sementara mereka berdua membuang barang bukti, pelaku tancap gas ke Pelabuhan Gilimanuk menggunakan sepeda motor korban," kata sumber di kepolisian.

Diduga, pembunuhan ini terjadi pada Sabtu dini hari sekitar pukul 03.00 Wita.

Saat itu, warga sekitar TKP sempat mendengar gonggongan anjing.

Seorang warga yang rumahnya tepat di depan TKP, I Gede Sudama Putra (30), pun sempat terbangun.

Sudama juga mendengar suara percakapan dari seseorang di antara gonggongan anjing pada dini hari itu.

Ia berniat mengecek kegaduhan di dekat rumahnya itu, namun istrinya melarang untuk keluar.

Karena merasa ada sesuatu, Sudama mengirim pesan singkat (SMS) kepada anggota pecalang.

Ia melaporkan telah terjadi keributan di depan rumahnya.

Keributan dini hari itu juga didengar oleh pria asal Jepang yang tinggal dekat TKP, Otta.

Ia mengaku mendengar suara teriakan minta tolong dari rumahnya yang berada di gang sebelah.

Pagi-pagi buta, warga Gang Esa pun dibuat gempar.

Seorang pria dewasa dengan tato jantung hati sebagai simbol "love" ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan.

Korban terkapar bersimbah darah di dalam gang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved