21 WNA Ditolak Masuk Bali

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Anggota Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali menolak 21 warga negara asing (WNA) yang akan memasuki Indonesia via bandara tersebut.

Hal itu disampaikan Dirjen Imigrasi, Ronni F Sompie kepada Tribun Bali (Tribunnews.com Network), Sabtu (18/2/2017).

Hal yang sama juga dilakukan pihak Imigrasi di beberapa bandara internasional di Indonesia.

Di antaranya, Soekarno-Hatta 92 orang, Batam 31 orang, Medan 25 orang, Bandung 6 orang, dan Batam 3 orang.

"Jumlah keseluruhan 179 orang," kata Sompie.

Selain itu, hasil pengawasan keimigrasian terhadap WNA dan WNI mulai 1 Januari hingga 17 Februari 2017 juga memberikan hasil yang cukup signifikan.

Mantan Kapolda Bali ini menjelaskan, pihaknya melakukan penolakan pemberian paspor RI dengan alasan akan bekerja di luar negeri namun tidak dilengkapi dokumen perizinan yang sah atau non prosedural.

Baca: Jual Barang Palsu di Tokonya, Tiga Warga Ghana Ditangkap Polisi Jepang

Penolakan pemberian paspor itu dilakukan di Mataram sebanyak 55 orang, Blitar 34 orang, Kediri 31 orang, Cirebon 31 orang, Tanjung Perak 23 orang, Poliwali Mandar 23 orang, Cilacap 16 orang, Bogor 11 orang, Ponorogo 8 orang, Kalianda 7 orang, Pare Pare 6 orang, Sampit 6 orang, Jambi 6 orang, dan Pangkalpinang 1 orang.

Tak hanya di kantor pelayanan, pihak Imigrasi juga memperketat pemeriksaan dan mencegah keberangkatan ke luar negeri jika tidak memiliki dokumen lengkap di titik vital yaitu bandara-bandara internasional.

Tak tanggung-tanggung, sebanyak 133 orang berhasil diverifikasi dan dicegah keberangkatannya.

Di Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 72 orang, Batam 31 orang, Medan 14 orang, Surabaya 10 orang, dan Bandung 6 orang