Virus Antraks
Warga Desa Purwosari Kecamatan Girimulyo Kulonprogo Dilarang Jual Hewan Ternak
Warga dari wilayah Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo sementara waktu juga dilarang menjual hewan ternaknya.
Namun, dengan adanya kasus antraks ini, pengawasan lebih diintensifkan dengan pemantauan di tiap poros jalan utama lalu lintas ternak.
Meski begitu, untuk hewan ternak sehat dari wilayah di luar locus, Bambang mengatakan tak menjadi masalah jika akan dijual masyarakat.
Pihaknya bahkan berharap agar aktivitas perdagangan ternak secara umum di Kulonprogo tetap berjalan seperti biasa tanpa terpengaruh adanya kasus tersebut.
Hal ini juga menjadi respon Pemkab Kulonprogo atas sikap beberapa daerah lain yang cenderung bersikap hati-hati dengan adanya kasus serangan antraks tersebut.
"Tidak usah merasa (kemunculan antraks) ini menakutkan. Lalu lintas ternak kami harap tetap berjalan namun dengan catatan dilengkapi surat kesehatan hewan," kata dia.
Status KLB
Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo, Bambang Haryatno meluruskan pemberitaan di media terkait status Kejadian Luar Biasa (KLB).
Menurutnya, Pemkab Kulonprogo hingga saat ini sama sekali belum menerbitkan status KLB atas kasus serangan antraks tersebut.
Hanya saja, mengingat kasus penyakit ini termasuk baru dan belum pernah muncul sebelumnya, pihaknya melaporkan kasus tersebut kepada tingkatan pemerintah lebih tinggi sebagai kejadian luar biasa.
Hal ini sesuai ketentuan dalam Permenkes nomor 1501/2010.
"Dalam peraturan itu jelas disebutkan bahwa apabila muncul penyakit yang sebelumnya tidak pernah ada, kami diwajibkan membuat laporan KLB atau waspada 1 kepada Dinkes DIY ataupun pusat," tegasnya.
Dia menjelaskan hingga saat ini jumlah warga yang terjangkit antraks hanya 16 orang dan tidak bertambah.
Kondisi belasan warga itu pun saat ini sudah sembuh sedangkan satu warga terjangkit yang meninggal dunia terindikasi bukan akibat antraks.
Hasil rekam medik di RSUD Wates menunjukkan bahwa orang tersebut mengalami gagal ginjal dan mengidap penyakit Diabetes Melitus serta jantung.
Terkait adanya warga Sleman suspect antraks yang meninggal dunia, pihaknya masih melakukan kajian.
"Besok pagi (hari ini) kami akan melakukan audit medik bersama Pemkab Sleman di Dinkes DIY," kata Bambang.