Operator Warnet Killer Ditusuk Gerombolan Preman Remaja
Akibat dipengaruhi minuman keras oplosan, komplotan preman remaja di Samarinda membunuh operator warnet, Kamis (22/12) malam.
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper Desmawangga
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Akibat dipengaruhi minuman keras oplosan, komplotan preman remaja di Samarinda membunuh operator warnet, Kamis (22/12) malam.
Sebelum beraksi sekitar pukul 23.00 Wita di warnet Killer Net, pemuda yang rata-rata masih di bawah umur itu menenggak miras oplosan di Jalan Revoluasi, Samarinda.
Bermodal sebilah pisau dapur, para remaja beraksi di warnet yang buka hingga larut malam. Ada tiga anak masuk ke dalam warnet, dan satunya lagi menunggu di parkiran.
Keempat preman remaja tersebut di antaranya MA (15), Rb (17), Jy (15) dan Ad (17) mulai meminta uang kepada pengguna warnet.
Tak puas dengan hasil memalak, meeka meminta kembali kepada salah satu karyawan warnet, tapi ditolak. Di situlah mulai terjadi keributan.
Karyawan lainnya mencoba mengusir kawanan preman remaja tersebut dengan mendorong dan memukulkan kursi kepada para pelaku.
MA, salah satu pelaku yang tak terima tindakan tersebut, menusukkan pisau ke dada sebelah kiri karyawan tersebut yang diketahui bernama David F (24).
"Saya menolak memberikan uang, karena memang saya tidak punya uang. Bahkan, saya sempat dipukuli oleh mereka. Setelah dipukul saya keluar warnet, dan saat kembali masuk, operator warnet ditusuk mereka," ungkap M Ilham Aditya (17), salah satu karyawan warnet Killer Net, Jumat (23/12/2016).
Kendati sempat dilarikan ke Rumah Sakit Dirgahayu, nyawa korban tak terselamatkan.