Sabtu, 4 Oktober 2025

Helikopter TNI Hilang Kontak

Tiga Bulan Lalu Pilot Lettu Yohanes Sempat Mampir ke Lokasi Heli Jatuh di Long Bulan

Saya memiliki kenangan indah atas helikopter Bell 412 EP nomor registrasi HA-5166, milik TNI Angkatan Darat yang dinyatakan hilang.

Penulis: Domu D. Ambarita
Editor: Dewi Agustina
instagram
Lettu Yohanes pilot helikopter TNI AD yang hilang kontak di perbatasan Indonesia-Malaysia. 

Kami menginap, tetapi helikopter beserta kru tidak sempat mendarat sempurna.

Heli menyentuh sedikit saja landasan dari papan berlandas batang-batang kayu yang rapuh. Heli tetap menyala, tapi kami lima orang penumpang turun segera, sambil merunduk. Heli lalu kembali ke Lanud Tarakan.

Para prajurit yang taat menjalankan ajaran agama, yang bertugas di pos pengaman ini, mengisahkan banyak cerita misteri.

Berjarak sekitar 200 meter dari pos yang dijaga 15 anggota TNI untuk sekali masa tugas selama 9 bulan, terdapat lokasi jatuhnya helikopter. Insiden itu tiga tahun lalu, Sabtu, 9 November 2013.

Lokasi jatuhnya heli, sekitar 200 meter dari pos pengamanan perbatasan Long Bulan, Kecamatan Bahauhulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Tempat ini, sering dikunjungi perwira dan anggota TNI.

Kisah unik-menarik, bahkan sedikit klenik, kami peroleh dari para prajurit asal Batalyon Infanteri 713/Satyatama, Gorontalo, Sulawesi.

Misalnya kisah, musibah jatuhnya Helikopter Mi-17 Milik TNI Angkatan Darat yang menewaskan 13 orang, anggota TNI maupun warga sipil.

Insiden ini mengakibatkan militer maupun sipil yakni para tukang yang hendak membangun pos penjagaan.

Kejadian itu selain menyisakan kisah misteri, juga menjadi lokasi, semacam wajib dikunjungi tentara yang bertugas ke Long Bulan.

Penerbang yang memasok kebutuhan pokok prajurit, dikenal dengan istilah pendorongan logistik (dorlog), terpanggil singgah dan ziarah ke lokasi musibah.

Pilot Yohanes, misalnya, mengakui pernah mampir ke lokasi heli jatuh.

"Saya pernah melihat lokasi jatuhnya heli di Long Bulan, yang tadi kita terbangi. Saya turut berduka dan berdoa terhadap rekan-rekan kami yang gugur," ujar Yohanes saat saya wawancarai dalam kesempatan terpisah-pisah karena waktu sempit.

Walaupun heli pernah mengalami kecelakaan, kata dia, hal itu tidak menciutkan nyali dalam bertugas.

"Helikopter kita pernah jatuh, tapi sama sekali itu tidak mengecilkan hati, dan tidak membuat takut kru-kru kami. Karena jiwa kami lebih terpanggil untuk dorlog ke rekan-rekan di perbatasan untuk mengantarkan makanan kepada petugas," kata Yohanes.

Lulusan Sekolah Penerbang TNI AD tahun 2009 ini akan menjadikan insiden tersebut sebagai bahan pelajaran agar tidak muncul lagi masalah serupa di kemudian hari.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved