Sabtu, 4 Oktober 2025

Jenazah Panglima ISIS Mustahil Dibawa ke Indonesia

Pihak keluarga mengikhlaskan Salim Mubarok Attamimi, Panglima Militer ISIS dikuburkan di Mosul, Irak.

Editor: Y Gustaman
Surya
Salim Mubarok Attamimi atau Abu Jandal dan anaknya yang terlibat dalam jaringan ISIS saat berada di Suriah 

Laporan Wartawan Surya, Galih Lintartika

SURYA.CO.ID, PASURUAN - Keluarga membenarkan Abu Jandal alias Salim Mubarok Attamimi, Panglima Militer Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia, meninggal di Mosul, Irak.

“Memang benar adik saya meninggal dunia,” kata Yayak Fauziah Fauzi soal adiknya itu saat ditemui di rumahnya di Jalan Irian Jaya A/33, Gadingrejo, Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (9/11/2016) siang.

informasi meninggalnya Salim Mubarok didapatkan dari teman-temannya.

Ia mengaku sejak 10 tahun silam sudah tidak berkomunikasi dengan adiknya.

Baca: Konferensi Pers Kematian Panglima Militer ISIS di Pasuruan Hoax

Rumah keluarga Salim Mubarok Attamimi
SEPI- Rumah Kakak kandung Panglima Militer Islam Irak Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia di Mosul, Irak, Abu Jandal atau Salim Mubarak Atamini, Yayak Fauziah Fauzi di Jalan Irian Jaya A/33, Kelurahan Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan. SURYA/GALIH LINTARTIKA

“Saya terakhir ketemu itu ya 10 tahun yang lalu. Dia (Salim Mubarok Attamimi) saat itu sedang ada di Malang bersama anak dan istrinya. Setelah itu, sampai sekarang tidak pernah ketemu lagi,” terangnya.

Di Malang, dikatakan Fauziah, adiknya tinggal bersama istri dan keenam anaknya.

“Setelah nikah ia dan istrinya sempat tinggal di sini, bahkan sampai punya enam anak. Setelah itu, mereka memutuskan untuk pergi ke Malang,” tutur dia.

Fauziah tidak mengetahui pasti kapan adiknya itu meninggal dunia. Yang jelas, ia mendapatkan informasi itu pada Selasa.

Sampai saat ini, ia tidak mengetahui di mana keberadaan Salim.

"Katanya sih di Mosul sana meninggalnya. Pokoknya saya hanya dikasih kabar seperti itu,” ia menambahkan.

Sampai saat ini belum ada informasi lebih lanjut. Ia pasrah setelah mendengar kabar ini. Fauziah beranggapan orang yang berjihad di jalan Allah dan meninggal pasti langsung dimakamkan di sana.

“Kayaknya kalau dibawa pulang ke Indonesia tidak mungkin. Kemungkinan paling besar ya dimakamkan disana,” tandas dia.

Fauziah menegaskan pihak keluarga tidak pernah menyebarkan informasi atau undangan jumpa pers dengan media atas meninggalnya sang adik.

Ia tidak mengetahui dari mana undangan tersebut.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved