Aiptu Khamim Tak Malu Jualan Bumbu Dapur, Ketimbang Mencari Pungli
Setelah Bripka Seladi, kini muncul Aiptu M Khamim. Ia sudah 15 tahun berjualan bumbu dapur eceran asalkan halal dan mendatangkan berkah.
“Jadi setiap hari dengan motor ini saya mengangkut dua kuintal bumbu dari Sidoarjo ke sejumlah pasar di Jombang,” tutur Khamim.
Khamim hanya mengambil untung Rp 200 per sachet bumbu dapur instan. Jualannya tak laku jika mengambil untung terlalu tinggiu. Apalagi pelanggannya adalah pedagang bumbu yang hendak menjual kembali ke pembeli.
Keuntungan Rp 200 per ‘sachet’ itu tak pernah dianggap kecil oleh Khamim. Ia menilai pekerjaannya ini mulia dan membawa berkah bagi dirinya, keluarga dan orang lain.
“Pekerjaan sampingan ini lebih mulia daripada merugikan orang lain, seperti melakukan pungli misalnya. Bapak Kapolres juga sudah tahu profesi sampingan saya ini. Insya Allah saya akan tetap menjalankan pekerjaan ini sepanjang tidak mengganggu waktu dinas," tegas lelaki berkumis ini.