Sabtu, 4 Oktober 2025

Banjir Sebabkan Petambak udang di Bacukiki Merugi hingga Rp 1 Miliar

Latif (51) menjelaskan, dampak banjir setinggi 1,5 meter ini membuatnya rugi hingga Rp 1 miliar dari tambak miliknya seluas 4 hektar.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Tingginya intensitas curah hujan yang terjadi di Kota Parepare mengakibatkan sejumlah ruas jalan tergenang air, di antaranya Jl Lahalede, Senin (24/10/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Mulyadi

TRIBUNNEWS.COM, PAREPARE - Curah hujan yang tinggi di Kota Parepare yang berakibat banjir di sejumlah titik, khususnya di Kecamatan Bacukiki berdampak meruginya pengusaha tambak.

Salah satu pengusaha tambak udang paname di Kelurahan Wattang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki, Latif (51) menjelaskan, dampak banjir setinggi 1,5 meter ini membuatnya rugi hingga Rp 1 miliar dari tambak miliknya seluas 4 hektar.

"Akibat banjir, udang paname yang sudah 2 bulan lebih dan tinggal satu bulan kedepan bisa dipanen gagal. Udang yang hilang mencapai 1 juta ekor," jelasnya.

Ia mengatakan, dampak banjir selain udang yang tinggal sebentar lagi dipanen hilang, rumah tempat pekerjanya pun ikut rusak akibat terjangan air.

"Sekitar 40 hektar tambak di Wattang Bacukiki dan mayoritas terkena banjir," jelasnya.

Latif menambahkan, dirinya belum bisa berbuat apa-apa meskipun kondisi air surut karena takutnya kondisi yang sama terjadi lagi karena curah hujan yang masih tinggi.

"Semenjak 20 tahun terakhir, peristiwa banjir kemarin tergolong besar, kemungkinan penyebab terjadinya banjir selain debit air besar tetapi juga pendangkalan Sungai Karajae. Kami berharap, pemerintah bekerja cepat, banjir itu terjadi karena sungai kian sempit ditambah dangkal, sehingga kala air dalam volume besar tiba, terjadilah banjir," jelasnya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved