Yulianti dan Glen Tewas Ditabrak Truk TNI, Ketua Komisi DPRD Pontianak Tuntut Ada Tindakan Tegas
Ini namanya tabrak lari, karena tidak bertanggungjawab. Harusnya jika terjadi kecelakaan, harus mengutamakan penyelamatan korban
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK- Ketua Komisi A DPRD Kota Pontianak, Yandi menegaskan, siapapun orangnya dan dari latarbelakang apapun, yang terlibat dalam kecelakaan hingga menewaskan Yulianti (41) dan Glen Visentin (8) haruslah ditindak tegas secara hukum.
"Ini namanya tabrak lari, karena tidak bertanggungjawab. Harusnya siapapun itu, apakah dia aparat atau sipil, jika terjadi kecelakaan, harus mengutamakan menyelamatkan nyawa korban, inikan sisi kemanusiaan ya," ujarnya, Kamis (13/10/2016).
Jika pelaku yang menabrak kedua korban tersebut berasal dari aparat keamanan, Yandi menegaskan tentunya harus diproses hukum, sesuai dengan instansi yang membawahinya.
"Saya berharap, jika itu memang benar pelakunya berasal dari personil TNI, Pomdam dapat memprosesnya."
"Ini tidak bisa dibiarkan, harus dipastikan apakah sopir yang mengendarai truk tersebut memiliki SIM, juga pastikan apakah sopir ini tidak dalam pengaruh narkoba," tegasnya.
Yandi mengatakan, kejadian ini akan menjadi evaluasi bersama seluruh pihak, bagaimana bisa kejadian ini dapat terjadi, sehingga adanya korban jiwa dalam kecelakaan ini.
"Begitupula warga masyarakat, saya harapkan dapat lebih berhati-hati dalam berkendara di jalan raya, jangan mau menang sendiri, patuhi aturan berlalulintas yang telah ada," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Selasa (11/10/2016) sekitar pukul 11.45 WIB, terjadi kecelakaan antara truk dinas Zipur 6/SD No. Reg 5343-XII yang dikemudikan oleh Pratu Julian Taufik, NRP 31130265990791 jabatan Tamudi pool Zipur 6/SD didampingi oleh Dankinya, Lettu Czi Dionisius NRP 11110021330289, dengan sepeda motor Mio Sporty merah KB 2067 QL di Jalan Adi Sucipto Kecamatan Sungai Raya, Kab. Kubu Raya, tepatnya di sekitar perempatan tak jauh dari SD Kartika XVII-2.
Yulianti, warga RT 2/ RW 4, Dusun Parit Bugis Desa Kapur, Kecamatan Sungai Raya, dinyatakan meninggal, setelah mengalami luka di bagian kepala, telinga berdarah dan memar-memar pada wajah serta badan.
Begitupula, Glen Visentin yang diboncengnya. Siswa kelas 4 SD Kartika XVII-2 juga akhirnya meninggal, setelah mengalami luka memar di kepala, telinga dan hidung berdarah.
Informasi yang dihimpun tribunpontianak.co.id, kejadian nahas ini bermula sekitar pukul 11.30 WIB, kendaraan truk Yonzipur 6/SD yang dikemudikan Pratu Julian Taufik beserta Dankinya Lettu Czi Dionisius keluar dari kolam renang.
Setelah mengantar personil latihan renang (Ton Tangkas), dan berniat makan siang di warung makan Mbok Yem yang berada di dekat perempatan.
Setelah hampir mendekati perempatan, yang pada waktu itu masih dalam kondisi lampu hijau dan hampir merah, truk dalam posisi kecepatan sedang.
Pada saat bersamaan, dari arah depan sepeda motor yang dikendarai Yulianti, baru saja naik ke jalan raya, sesaat setelah menjemput Glen Visentin pulang sekolah, karena pada saat itu lampu lalulintas juga dari hijau hampir ke merah.