Sabtu, 4 Oktober 2025

Kisah Sopir Pribadi Raja Yogyakarta, Punya Hobi Esktrem

Seperti apa suka duka sopir pribadi Sri Sultan Hamengku Buwono X? Begini penuturan Budhi Santoso.

Editor: Y Gustaman
Tribun Jogja/Kurniatul Hidayah
Budhi Santoso, sejak 1994 sampai sekarang, menjadi sopir pribadi Sri Sultan Hamengku Buwono X. TRIBUN JOGJA/KURNIATUL HIDAYAH 

Anak keempat dari delapan bersaudara ini sudah tak terhitung merasakan suka dan duka selama menjadi sopir Sri Sultan. Termasuk didukani atau kena marah Ngarso Dalem ketika ia berbuat salah.

"Namanya nderek itu kan kalau ninggalke gawean didukani kan biasa, ya tinggal bagaimana caranya jangan seperti itu lagi (Namanya kerja ikut orang kan biasa kalau meninggalkan kerjaan dimarahi)," ucap Budhi.

Budhi mengaku tidak kesulitan membagi waktunya untuk kerja di lingkungan Pemda DIY, Keraton, dan keluarga.

Dahulu, anaknya yang masih kecil memprotes Budhi karena jarang menghabiskan waktu bersama keluarga.
Menurut dia ini hal wajar.

Seiring berjalannya waktu, ketika anak-anaknya beranjak dewasa, mereka bisa memahami profesi sang ayah.

"Kalau sama beliau (Sultan), masalah pribadi dan keluarga saya nomor duakan," Budhi blak-blakan.

Pecinta Land Rover

Orang yang baru melihatnya sepintas mungkin menilai Budhi sebagai sosok yang kalem dan tidak banyak omong. Semua orang di Pemda DIY atau Keraton punya penilaian sama. Siapa menyangka Budhi hobi memacu adrenalinnya lewat off road.

Dua buah Land Rover seri 1 tahun 1949 dan juga Land Rover seri 3 tahun 1983 terparkir di rumahnya.

Secara bergantian ia menggunakan keduanya ketika bersama komunitas Land Rover untuk menjelajah Yogyakarta pada saat libur akhir pekan.

"Selain hobi, juga sekalian piknik," tutur dia disusul tawa renyah.

Secara rutin, ia bersama komunitas Land Rover Yogyakarta melakukan bakti sosial di daerah-daerah yang susah air bersih untuk mengangkut air bersih.

Kegiatan serupa ia rutin lakukan bersama Paguyuban Driver Pemda DIY, setidaknya satu tahun sekali.

Meski demikian, mencintai jip off road tak membuatnya bingung untuk beradaptasi mengendarai mobil dinas maupun mobil pribadi keluarga Sultan. Mulai dari Toyota Alphard hingga Marcedes-Benz atau Mercy.

"Mobil dinas (Sultan) yang selama ini saya kendarai sudah berganti tiga kali. Mulai dari yang pertama yakni Toyota Crown Royal Saloon 1991, Mercy ML320, hingga yang saat ini Toyota Camry 3.5 Q," ujar Budhi.

Sekali berpindah mobil, ia langsung menyesuaikan diri dengan karakter masing-masing mobil sehingga tidak ada ceritanya mengendarai mobil dinas seperti saat menerabas medan ekstrem.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved