Tak Terima Juara 3, Karang Taruna Makassar Aniaya Juri dan Ancam Bakar Panggung
Mereka tidak menerima kontigen Toraja Utara (Torut) yang keluar sebagai juara. Padahal, pesertanya memiliki beberapa kesalahan.
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUNNEWS.COM, MAROS - Pengurus Karang Taruna Makassar membuat kericuhan saat menjadi peserta Studi Karya Bakti Karang Taruna (SKBKT) dan Bulan Bakti Karang Taruna (BBKT) se- Sulawesi Selatan, pukul 23.40 wita, Selasa (27/9/2016) dinihari.
Dalam kegiatan yang digelar di Bantimurung Waterpark tersebut, Ketua KT Makassar Mahmud Lakayya memprotes hasil juri dalam lomba pemilihan putra dan putri karang taruna Sulawesi Selatan.
Mereka tidak menerima kontigen Toraja Utara (Torut) yang keluar sebagai juara. Padahal, pesertanya memiliki beberapa kesalahan.
"Kenapa dia juara. Kami protes, dia banyak kesalahan termasuk saat menjawab pertanyaan juri," katanya.
Mahmud Lakayya bersama anggotanya meminta kepada juri untuk memperlihatkan hasil penjurian yang dilakukan oleh KT Provinsi Sulsel.
"Saya tidak menerima kalau kami hanya mendapatkan juara tiga pemihan putra putri KT Sulsel. Kami meminta dewan juri untuk memperlihatkan hasil penilaiannya," katanya dengan nada tinggi.
Salah satu juri Provinsi, Andi Saputra memperlihatkan hasil penilaian dan menjelaskan metode penilaian serta hasilnya.
Menurut, Andi Saputra penilaian juri sudah benar. Penilain tersebut dilihat dari segi penampilan, pengetahuan, dan penilaian lain terkait bidang sosial.
"Kami sudah menilai dengan baik. Tidak ada yang kami bedakan. Jika memang pantas juara satu, pasti juara. Memang, kontingen Makassar pantas mendapatkan juara tiga," katanya.
Karena tidak puas, pengurus KT Makassar membuat kericuhan dan pemukulan serta menendang panitia KT lainnya. Bahkan merusak fasilitas pameran berupa lemari kaca dan tenda peserta lainnya.
Bahkan KT Makassar berteriak dan mengancam akan membakar panggung yang telah ditempati Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo saat memberi sambutan.
Mendengar hal tersebut, KT Maros sebagai tuan rumah naik pitam dan mengajak kontigen Makassar untuk berduel. KT Maros keberatan karena Makassar ingin membakar panggung dan membuat kericuhan.
Beruntung, KT Provinsi segera datang menghampiri dan menenangkan kontigen Makassar.(*)