Sabtu, 4 Oktober 2025

Anak Mantan Teroris Jangan Dimarjinalkan

Menurut Suhardi, generasi muda harus diajarkan betapa Islam adalah agama yang damai

Penulis: Array Anarcho
Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Medan/Array A Argus
Kepala BNPT, Komjen Suhardi Alius (sebelah kanan) dan mantan napi teroris Khairul Ghozali (pakai lobe) di Pondok Pesantren Darusy Syifa, yang dibangun untuk anak-anak mantan teroris, Rabu (7/9/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -  Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Komjen Suhardi Alius meminta masyarakat tidak mengucilkan anak-anak mantan teroris.

Seharusnya anak-anak mantan teroris ini dirangkul.

"Saya berfikir bahwa pendekatan pak Ghozali (dengan membangun pesantren) ini benar. Anak-anak mantan teroris ini harus dirangkul dan diberikan pemahaman tentang bahaya radikalisasi," kata Suhardi, Rabu (7/9/2016) siang.

Menurut Suhardi, generasi muda harus diajarkan betapa Islam adalah agama yang damai.

Islam, kata Suhardi, adalah agama rahmatan lil alamin.

"Islam itu penuh kasih sayang. Tidak pernah mengajarkan kekerasan. Siapapun kita yang punya masa lalu, biar lah berlalu. Tetapi marilah kita gapai masa depan," kata Suhardi.

Hal senada juga disampaikan Khairul Ghozali mantan napi terorisme.

Kata Ghozali, ia akan memberikan pemahaman tentang akhlak yang dicontohkan Nabi Allah, Muhammad S.A.W.

"Kita ajarkan figur Nabi Muhammad kepada anak-anak. Bahwa nabi itu memiliki sifat pemaaf, santun dan cinta damai. Kita beri tahu, bahwa langkah-langkah orangtua mereka (yang teroris) salah," ujar Ghozali.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved