Penambang Pasir Tewas Tertimbun Reruntuhan Tebing Setebal Satu Meter
Seorang penambang pasir manual meninggal dunia setelah tertimpa longsoran tebing setinggi enam meter.
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Jihad Akbar
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Seorang penambang pasir manual meninggal dunia setelah tertimpa longsoran tebing setinggi enam meter.
Slamet Dimas (40), warga Pakis Magelang, Jateng, meninggal saat menambang pasir di daerah Boyong Hargobinangun, Pakem, Sleman, Sabtu (6/8/2016) pagi.
"Benar ada, korban meninggal dunia dikarenakan kehabisan oksigen," ungkap Kapolres Sleman AKBP Yulianto saat dikonfirmasi Tribun Jogja.
Dari informasi yang dihimpun, korban bersama dua rekannya, Darsi (43) dan Tubar (38), warga Magelang, mulai menambang pasir sekitar pukul 06.30 WIB.
Ketiganya menambang pasir secara manual di pekarangan milik Mardiyati, warga Hargobinangun, Pakem, Sleman, yang dikelola Muhamad Helmi, warga Pekalongan, Jateng.
Sehari-hari sejak menambang di sana, Slamet dan rekan-rekannya lancar. Sekitar pukul 10.00 WIB, saat mereka mencangkul tiba-tiba tebing setinggi enam meter di dekat korban runtuh.
Runtuhan tebing setebal kurang lebih satu meter menimpa korban. Kedua teman korban berusaha menyelematkan menggunakan peralatan seadanya. Mereka terus menggali reruntuhan untuk menarik Slamet.
Selang 30 menit kemudian, mereka menemukan tubuh korban dalam kondisi sudah tidak sadarkan diri. Mereka segera membawa Slamet ke Rumah Sakit Pantinugroho Pakem.
Hasil pemeriksaan, korban meninggal dunia setelah kekurangan oksigen. Korban juga mengalami luka memar di punggung dan luka lecet di paha kanan serta lengan.