Tokoh Batak Segera Daftarkan Ulos ke UNESCO
Para tokoh adat Batak berencana mendaftarkan ulos sebagai warisan budaya dunia ke UNESCO.
Ia berpendapat, sejak kali pertama ulos diproduksi oleh mesin, sejak itu pula ulos berganti menjadi "sampah". "Orang Bataklah yang menghancurkan ulos. Mereka tak mempertimbangkan motif dan filosofi. Diproduksi massal lalu dijual seharga Rp 10 ribu, seharga keset kaki," sambung dia.
Melihat kondisi tersebut, Torang menyebutkan tengah fokus mengembalikan nilai ulos. Ia menyebutkan penenun di berbagai daerah perlu mendapat pendampingan.
"Saya sedang mendampingi beberapa penenun untuk mengembalikan semangat ulos seperti dahulu. Saya juga akan ke Italia mempromosikan ulos. Sebelumnya saya sudah membawa ulos ke Jerman dan Belanda," jelas Torang.