Tabung Gas Bocor, Pasangan Suami Istri Ini Terbakar
Sungguh tragis nasib Suwardi (45) dan Warsini (44). Pasangan suami istri ini harus dirawat intensif di RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro.
Laporan Reporter Tribun Jogja, Angga Purnama
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Sungguh tragis nasib Suwardi (45) dan Warsini (44). Pasangan suami istri ini harus dirawat intensif di RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro.
Keduanya menderita luka bakar hampir di sekujur tubuhnya akibat ledakan gas Elpiji 3 kilogram yang digunakan untuk memasak.
Kejadian tersebut bermula saat Suwardi sedang menunggu jajanan yang sedang dimasak untuk dijual keesokan harinya, Senin (1/8/2016) petang di rumahnya, Dusun Moyogan, Desa Somokaton, Karangnongko.
Namun tabung yang digunakan untuk memasak tiba-tiba mengeluarkan suara mendesis tercium bau gas yang menyengat.
Mengetahui adanya kebocoran tabung, ia segera melepas regulator yang menempel pada tabung.
Namun bukannya berhenti mendesis, usai regulator terlepas justru gas semakin deras keluar dari tabung hingga memenuhi ruang dapur rumahnya.
Demi keamanan, Suwardi segera memasuki tabung gas yang bocor itu ke dalam bak mandi hingga semua gas dalam tabung habis.
Tak selang lama, Warsini masuk ke dapur untuk melanjutkan memasak.
Ia langsung menyalakan kompor lainnya yang masih tersambung ke tabung gas, tiba-tiba terjadi ledakan dan kobaran api seketika menyambar Warsini yang berada di depan kompor.
Suwardi yang saat itu sedang memindahkan jajanan yang sudah dimasak ikut tersambar sesaat setelah berada di kamar mandi.
Api yang menyambar gas yang masih berkutat di ruang dapur itu menyebabkan ledakan yang terdengar oleh beberapa tetangganya.
Sesaat setelah kejadian itu, sejumlah tetangga datang dan berusaha menyelamatkan pasangan suami istri ke RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro lantaran menderita luka bakar cukup serius.
Akibat kejadian tersebut, Suwardi mendapatkan luka bakar hingga 29 persen pada bagian wajah serta kedua tangan dan kakinya.
Sementara Warsini kondisinya lebih parah, ia menderita luka bakar hingga 35 persen di hampir sebagian tubuh bagian depan terutama leher.
"Saat itu saya lupa memperingatkan istri saya kalau ruangan masih dipenuhi gas yang bocor," kata Suwardi saat ditemui wartawan di ruang isolasi Paviliun Melati III RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro, Jumat (5/8/2016).
Saat ini Suwardi hanya dapat terbaring di ranjang perawatan, sedangkan istrinya masih mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU rumah sakit setempat.
Lantaran insiden ini, usaha jualan jajan pasar yang menjadi penyokong perekonomian keluarga sontak terhenti.
Suwardi pun untuk sementara tidak dapat berkeliling ke sekolah-sekolah untuk menjajakan sate usus ayam seperti yang dilakoninya sehari-hari.
Padahal keduanya masih harus menghidupi dua orang anaknya yang masih berusia 19 tahun dan 10 tahun.
"Saya berharap cepat sembuh, saat ini anak-anak dirawat dan diasuh oleh tetangga dan keluarga," kata dia.
Dengan penghasilan yang pas-pasan, Suwardi harus menanggung biaya rumah sakit yang cukup besar. Selama lima hari dirawat, biaya yang harus dikeluarkan mencapai Rp 20 juta untuk kamar dan perawatan Suwardi dan Warsini.
"Itu belum termasuk biaya perawatan Warsini di ICU yang mencapai sekitar Rp 10 juta," papar Manto Tugiman (70) ayah Suwardi saat menjaga anaknya di rumah sakit.
Menurutnya saat ini sejumlah pihak datang memberikan bantuan. Namun keluarga belum mengetahui berapa total biaya yang harus dikeluarkan hingga keduanya selesai mendapatkan perawatan.
"Meskipun begitu, kami sampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh semua pihak," ujarnya. (tribunjogja.com)