Minggu, 5 Oktober 2025

Aksi Baku Tembak Warnai Penangkapan Komplotan Pencuri 4 Ton Minyak Kondensat

Tujuh dari 13 orang pelaku illegal tapping minyak jenis kondensat milik Pertamina Asset 2 Prabumulih Sumatera Selatan dibekuk.

Editor: Dewi Agustina
Kompas.com/Amriza Nursatria
Tujuh dari 13 pelaku illegal tapping pipa milik PT Pertamina Asset 2 Prabumulih ditangkap gabungan polisi dari Satreskrim Polres Prabumulih dan Polsek Rambang Kapak Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM, PRABUMULIH - Tujuh dari 13 orang pelaku illegal tapping minyak jenis kondensat milik Pertamina Asset 2 Prabumulih Sumatera Selatan dibekuk jajaran Satreskrim Polres Prabumulih beserta personel Polsek Rambang Kapak Tengah (RKT) Prabumulih, Kamis (14/7/2016).

Tiga pelaku tertembak dalam penangkapan yang diwarnai aksi baku tembak dengan polisi tersebut. Kini ketiganya dibawa ke Rumah Sakit Pertamina Prabumulih untuk mendapat penanganan. Adapun empat orang lain digelandang ke Mapolres Prabumulih.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Prabumulih Iptu Rendra Aditya Dani, Sabtu (16/7/2016) mengatakan, penangkapan ketujuh pelaku tersebut berdasarkan laporan warga yang diminta melapor jika mengetahui ada pencurian minyak di wilayah Prabumulih.

Polisi kemudian membentuk tim dan mengintai pelaku selama 6 hari. Pada hari keenam, polisi mendapati 13 orang tengah mencuri minyak dengan cara menjebol pipa, lalu mengalirkan menggunakan selang ke jeriken yang sudah disiapkan.

Jalur pipa Pertamina yang dijebol berlokasi di Kecamatan Rambang Kapak Tengah Prabumulih.

Saat polisi menyergap, pelaku melawan dengan melepas tembakan ke arah polisi. Terjadinya baku tembak hingga melukai tiga pelaku.

"Sisanya 6 orang yang berhasil meloloskan diri tengah dalam pengejaran," kata Manager Keselamatan Kerja, Kesehatan, Sekuriti dan Lingkungan PT Pertamina Asset 2 Prabumulih Asmudin.

Akibat pencurian itu, penyaluran minyak konsensat melalui pipa tersebut sempat terganggu. Namun, saat ini sudah dapat berjalan lagi setelah diperbaiki.

"Memang penyaluran minyak sempat terganggu sekitar empat jam, namun saat ini sudah diperbaiki dan penyaluran minyak dapat berjalan lagi," katanya.

Dari tersangka, polisi menyita tiga mobil minibus yang digunakan untuk mengangkut jeriken, 119 jeriken minyak kondensat, 2 sepeda motor, alat untuk menyedot minyak, dan 1 pucuk pistol rakitan dengan 6 butir peluru.

Dampak kerugian dari kejadian itu diperkirakan mencapai Rp 600 juta lebih. (Kompas.com/Amriza Nursatria)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved