Sabtu, 4 Oktober 2025

Prahara Partai Golkar

Agung Laksono Minta Komite Etik Independen

Ketua Umum Versi Munas Jakarta, Agung Laksono menyatakan, dengan adanya temuan pertemuan antara pemegang suara dan Kandidat Ketua Umum.

Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (kanan) dan Wakil ketua umum DPP Partai Golkar Agung Laksono (kiri) 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR- Ketua Umum Versi Munas Jakarta, Agung Laksono menyatakan, dengan adanya temuan pertemuan antara pemegang suara dan Kandidat Ketua Umum.

Atas hal ini, Agung menilai bahwa nantinya komite etik harus bersikap independen. Sehingga, tidak ada keberpihakan di Komite Etik.

"Pastinya harus independen. Karena ini untuk masa depan partai," kata Agung Laksono di lokasi Kampanye Kandidat Ketua Umum, Kamis (12/5/2016).

Agung menilai, bahwa apa yang menjadi sikap komite Etik yang independen itu ialah supaya tidak ada upaya-upaya pesanan. Atau memang sikap untuk melakukan ‎penjegalan, misalnya.

"Kalau hanya pertemuan, ya, memang harus dilihat dulu laporannya. Kalau ada pelanggaran yang berat, harus ada sanksi yang berat juga," ungkapnya.

"Sanksi itu misalnya saja‎ tidak ikut pemilihan. Tapi sejauh ini kan, belum diketahui atau tertangkap tangan. Hanya laporan pertemuan saja. Jadi tidak bisa dilakukan diskualifikasi itu sendiri," imbuhnya.

Dalam hal ini, ada kabar bahwa Calon Ketua Umum ‎diketahui membagikan dolar di Jawa Timur dan mengumpulkan DPD II di Malang, Jawa Timur.

Dan ada pertemuan dengan Ketua DPD. Sidang Komite Etik sendiri, dijadwalkan akan dilakukan sekitar pukul 21.00 WITA malam ini.

Namun, tidak diketahui rapat dilaksanakan di ruangan apa. Dan bersifat internal. (ang).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved