Kamis, 2 Oktober 2025

Pembunuhan di UGM

Versi Lengkap Terbunuhnya Mahasiswi UGM di Toilet

Begini cerita lengkap terbunuhnya Feby Kurnia, mahasiswa semester dua MIPA UGM yang ditemukan di toilet dalam kodisi membusuk.

Editor: Y Gustaman
Istimewa
Foto pria diduga pembunuh Feby Kurnia, mahasiswi Universitas Gadjah Mada asal Batam yang ditemukan tewas hampri membusuk di toilet kampus. 

Korban sebelumnya dilaporkan menghilang oleh rekan-rekannya sesama mahasiswa. Laporan menghilangnya Feby disampaikan ke Polsek Mlati, Sleman, Kamis (28/4/2016) sore.

Salah satu rekan sekelas korban, Sabrina, mengenali jasad Feby dari pakaian yang melekat di tubuhnya. "Saya kenal persis dengan tas sama bajunya," ujar dia sambil menangis.

Sabrina mengutarakan, ia dan rekan satu kelas terakhir kali berkontak dengan Febt pada Kamis (28/4/2016) pagi. Saat itu korban akan berangkat kuliah tapi tak terlihat di dalam kelas.

"Kami kira awalnya ketiduran," tambah Sabrina.

Pria diduga pembunuh Feby Kurnia sudah diamankan. ISTIMEWA

Kecurigaan muncul karena hingga sore Feby tidak ada kabar. Pada Jumat (29/4/2016), rekan satu kelas Feby mencoba mencarinya dan sempat menghubungi lewat pesan pendek dan telepon.

Rekan-rekan Feby sempat berkoordinasi dengan kepolisian untuk mencari Feby dengan melacak nomor telepon genggamnya, namun satu kali ditelpon justru seorang pria yang mengangkat.

"HP-nya terlacak di Jalan Parangtritis," terang Sabrina.

Setelah dilakukan pemeriksaan sementara oleh pihak kepolsian, jasad korban kemudian dibawa ke RSUP dr Sardjito. Kini beredar kabar pembunuh Feby sudah ditangkap.

Bukan Tulisan Korban

Kematian Feby begitu membekas di benak ibunya, Nurcahaya Ningsih (48). Ia merasa janggal dengan pesan pendek yang dikirim dari nomor ponsel Feby.

Bahasa yang digunakan di pesan singkat itu terasa asing. "Bahasa yang digunakan tak biasa dipakai anak saya," kata Nurcahya kepada Tribun Jogja, Selasa (3/5/2016).

Nurcahaya menunjukkan pesan pendek terakhir dari ponsel Feby pada Jumat, 29 April 2016. TRIBUN JOGJA

Nurcahaya menerima pesan singkat terakhir dari ponsel Feby pada Jumat (29/4/2016), bertepatan keluarga di rumah mendapatkan kabar dari penjaga kost bahwa Feby tidak pulang.

Kejanggalan pesan singkat itu terlihat dari pilihan kata Feby yang menyebut dirinya "by", biasanya Feby tak menuliskan kata seperti itu.

"Biasanya hanya menulis Feby, enggak pernah By," imbuh Nurcahaya.

Kejanggalan lain, menurut Nurcahaya, Feby kerap singkat ketika membalas pesan, tak pernah panjang. Sementara pesan terakhir terlalu panjang.

Informasi yang dihimpun Tribun Jogja, Feby terpantau keluar dari kos untuk kuliah pada Kamis (28/4/2016) dan ditemukan sudah tewas pada Senin (2/5/2016) malam.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved