Sabtu, 4 Oktober 2025

Tingkat Kematian Warga Desa Karanglo Tinggi Sejak Pertengahan Februari

Jumlah kematian penduduk tak lazim terjadi di Desa Karanglo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Editor: Dewi Agustina
Surya/Iksan Fauzi
Warga Desa Karanglo memakamkan seorang warga yang meninggal karena usia tua, Jumat (1/4/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, TUBAN - Jumlah kematian penduduk tak lazim terjadi di Desa Karanglo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Di desa itu, selama rentang waktu sekitar 45 hari ada 61 penduduk meninggal dunia karena sakit, kecelakaan, dan usia tua. Dari keseluruhan yang meninggal dunia rata-rata usianya 40 tahun.

Jumlah kematian yang tinggi itu baru pertama kali terjadi dalam satu desa di Kabupaten Tuban.

Rata-rata dalam rentang waktu yang sama, jumlah kematian di satu desa berkisar antara satu hingga lima orang.

Kepala Desa Karanglo, Sunandar menyebutkan, tingginya angka kematian terjadi sejak pertengahan bulan Februari hingga 1 April 2016.

Dari data kematian tersebut, penyebab terbesar adalah karena sakit, yakni sebesar 80 persen, sedangkan 20 persen karena kecelakaan dan usia tua.

"Dari delapan puluh persen karena sakit itu, enam puluh persennya kena penyakit paru-paru dan dua puluh persen kena stroke," kata Sunandar saat ditemui di kantor Desa Kranglo, Jumat (1/4/2016).

Menurut Sunandar, ketidaklaziman itu juga terjadi pada hari Sabtu (26/3/2016).

Pada hari itu, ada tiga orang meninggal dunia sekaligus dengan penyebab berbeda. Pagi hari ada dua orang meninggal dan siang hari ada satu orang meninggal.

"Sabtu kemarin dalam sehari ada tiga warga meninggal dunia. Sejak banyak yang meninggal, Pak Mudin (pendoa) kebingungan, mana dulu yang dihadiri," jelasnya kepada Surya (Tribunnews.com Network).

Berdasarkan peta demografi Desa Karanglo, jumlah keluarga di desa itu ada 1.459 keluarga, jumlah penduduk 5.604 dengan jumlah orang laki-laki 2.892 orang dan perempuan 2.712 orang.

Mayoritas pekerjaan penduduk Desa Karanglo sebagai petani.

Tingginya angka kematian itu sempat membuat seorang warga Desa Karanglo, Gofur mengaku kewalahan mengikuti acara tahlilan (acara doa untuk orang meninggal).

Menurutnya, tetangganya yang meninggal jumlahnya banyak dan lokasi acara tahlil berdekatan.

"Saya sampai kewalahan. Sejak banyak warga yang meninggal, saya ikut tahlil usai isya’ sampai malam, sekitar pukul dua puluh satu. Berganti dari rumah ke rumah," ujarnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved