Sabtu, 4 Oktober 2025

Lebih Aman, Warga Rappocini Pilih Nonton Gerhana Matahari Lewat Televisi

Tak semua orang ingin melihat langsung gerhana matahari total besok. Ada yang memilih menontonnya dari televisi, seperti warga Rappocini ini.

Editor: Y Gustaman
TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Sejumlah peralatan yang akan digunakan untuk mengamati Gerhana Matahari Total (GMT) di Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan, Senin (7/3/2016). Selain mengundang masyarakat untuk menyaksikan gerhana matahari, UMSU juga akan menggelar pendidikan dan edukasi tentang ilmu astronomi.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Wahyudin, warga Rappocini, Kota Makassar, memilih aman untuk menyaksikan gerhana matahari total pada Rabu (9/3/2016).

Ia mengaku tak mau melihat langsung gerhana matahari meski memakai kacamata antiradiasi sinar ultra violet. Sikap Wahyduin sama halnya dengan warga Parangtambung, Adi, yang juga takut melihat langsung gerhana matahari.

"Saya mau melihat tapi tidak langsung deh, saya mau melihat di televisi saja. Aman-aman toh," ujar Wahyudin di Jalan Hertasning, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (8/3/2016).

Wahyudin mengakui masih mempelajari lebih detail dari fenomena alam ini sebelum memberanikan diri melihat langsung.

Kepala Stasiun Geofisika Gowa Divisi Penanganan Gempa, Pengamatan Tsunami, dan Gerhana BMKG IV, Arito Fausi, menyatakan jika gerhana matahari yang akan berlangsung di Kota Makassar.

Kendati demikian, itu dapat membahayakan bagi sesorang jika melihat langsung matahari dengan telanjang mata. Masyarakat diimbau melihat gerhana matahari total melalui media yang dianjurkan.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved