Setiap Tahun 500 Lebih Ibu dan Anak di Sulsel Meninggal Dalam Persalinan
Setiap tahunnya tercatat lebih dari 500 ibu dan bayi di Sulawesi Selatan meninggal dunia dalam proses persalinan.
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Setiap tahunnya tercatat lebih dari 500 ibu dan bayi di Sulawesi Selatan meninggal dunia dalam proses persalinan.
Demikian disampaikan tim Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS) yang berkunjung ke kantor Tribun Timur di Jalan Cendrawasih No 430, Makassar, Selasa (23/2/2016).
EMAS merupakan program United States Agency for International Development (USAID) yang bergerak di bidang kesehatan untuk keselamatan ibu dan bayi dalam persalinan.
Dr Nurdin Perdana selaku Provincial Team Leader EMAS USAID mengatakan tingginya angka kematian tersebut disebabkan pengetahuan masyarakat terkait kehamilan dan proses persalinan yang kurang.
"Di Sulawesi Selatan angka kematian Ibu dan anak pada proses persalinan cukup tinggi akibat kurangnya pengetahuan warga dan itu kami anggap sudah sangat mengerikan," kata Nurdin.
Nurdin menerangkan, untuk ibu, jumlah kematian sekitar 100 orang lebih, dan bayi maupun balita lebih dari 500 orang setiap tahunnya sejak tahun 2009.
"Kami sebut ini sebagai silent disaster, artinya kejadiannya sudah sangat parah tapi seolah dibiarkan begitu saja oleh masyarakat karena ketidaktahuan mereka," jelas dia.
EMAS melakukan program intervensi di beberapa daerah di Sulsel untuk membantu mengurangi angka kematian ibu dan anak dalam proses persalinan.
"EMAS fokus pada pendampingan kepada masyarakat khususnya Ibu hamil untuk meningkatkan keselamatan ibu bersalin dan bayi yang baru lahir, dengan memberi bimbingan kepada mereka termasuk kepada para tenaga kesehatan yang menagani persalinan," tambah dia.