Menteri Agama RI Minta Jangan Ada Dakwah Provokasi di Masjid Agung Medan
Menag RI mengatakan, belakangan ini di masjid, di surau dan mushalla sangat mudah dimasuki dan disusupi orang-orang yang tidak tahu fahamnya apa
Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifudin meminta kepada pengurus Masjid Agung Medan untuk lebih selektif dalam memilih para penceramah.
Di Masjid Agung jangan ada dakwah yang berbau provokatif karena Islam ini adalah agama rahmatan lilalamin, agama yang menebarkan keselamatan.
"Pesan saya, diharapkan kepada pengurus Masjid Agung bisa menseleksi siapa-siapa yang bakal menjadi da'i dan mubaligh. Jangan ada dakwah yang provokatif. Dan diharap, dakwah yang disampaikan bersifat mencerahkan," ungkap Lukman di sela peresmian pembangunan Masjid Agung Medan, Jumat (15/1/2016) siang.
Lukman mengatakan, belakangan ini di masjid, disurau dan mushalla-mushalla sangat mudah dimasuki dan disusupi orang-orang yang tidak tahu fahamnya apa.
Ia mengatakan, kebanyakan dari mereka menyampaikan ceramah yang bertolak belakang dengan perjuangan Islam.
"Dakwah yang disampaikan tidaklah boleh menyalah-nyalahkan pandangan orang lain. Tidak boleh mengkafirkan pandangan orang lain," ungkap Lukman.
Dalam Islam, memang kerap terjadi perbedaan pandangan namun setiap da'i dan penceramah haruslah mampu memberikan pemahaman dan pandangan bagi umat agar tidak mudah dipecah belah.
"Mudah-mudahan, kita arif dan bijak dalam memandang setiap perbedaan. Karena boleh jadi, ada pihak-pihak di luar sana yang sengaja membenturkan kita sesama islam," ujar Lukman.