Minggu, 5 Oktober 2025

Di Pasar Ikan Ini yang Jualan Hanya 4 Pedagang

Pos satpam dan kantor yang kosong hingga bak-bak ikan yang kotor dan tidak terisi

Editor: Hendra Gunawan
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Dua pedagang ikan di Pasar Ikan Purwakarta, dengan suasana pasar ikan yang sepi pada Kamis (26/11/2015) karena Pasar Ikan tidak dimanfaatkan pedagang. Bak-bak ikan yang kosong dan kotor tampak tidak digunakan oleh pedagang. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA -- Pasar Ikan milik Pemkab Purwakarta yang dikelola Dinas Peternakkan dan Perikanan Purwakarta di kelurahan Nagri Kidul Kecamatan Purwakarta terbengkalai.

Pasar yang dibangun pada 2010 dengan dilengkapi 30-an los untuk pedagang ikan besar dan kecil itu tak banyak ditempati para pedagang ikan.

Sejumlah bangunan di area pasar sebagian ditumbuhi rerumputan liar.

Pos satpam dan kantor yang kosong hingga bak-bak ikan yang kotor dan tidak terisi. Meski dari kejauhan tertera tulisan Pasar Ikan di bagian genting banguynan pasar, toh pasar itu selalu sepi sejak tiga tahun terakhir.

Setiap harinya, pasar itu hanya dihuni empat orang pedagang ikan. Dua diantaranya Ade (35) dan Euis (45) yang sejak tiga tahun terakhir berjualan disana.

"Disini mah sepi, yang jualan cuma empat orang. Tapi masih suka ada pembeli kok, sehari ada 10 orang pembeli, tapi kadang sehari tidak ada pembeli satupun," ujar Ade ditemui di Pasar Ikan, Kamis (26/11/2015).

Saat awal dibangun, pasar ikan ini langsung diisi puluhan pedagang.

Namun, sejak tiga tahun terakhir kata Ade, para pedagang itu hengkang ke Pasar Simpang dan sebagian ke Pasar Rebo. Pasar itu pun ditinggalkan.

"Setahu saya karena dulu sempat tidak ada air jadi pada pindah, tapi sekarang mah sudah tersedia banyak air. Alasan lainnya, banyak pembeli yang enggak tahu pasar ikan dan lokasinya jauh dari pasar hingga kurang strategis," ujarnya.

Ia menjelaskan, pasar ikan memang tidak begitu jauh dari pasar simpang dan cukup jauh dari Pasar Rebo. Tapi, melihat kebiasaan pembeli, lokasi pasar ikan dari kedua pasar itu harus membuat pembeli berjalan kaki cukup jauh.

"Sedangkan biasanya para pembeli pengennya enggak ribet, kalau beli ikan kesini harus jalan kaki dulu, cukup jauh. Itu juga jadi alasan kenapa pasar ini sepi dan ditinggalkan. Padahal, bangunannya luas, bersih dan tidak sumpek," ujarnya.

Padahal, kata Ade, selama ini pemerintah menggratiskan pedagang untuk menempati pasar ikan tersebut.
"Saya disini gratis, enggak bayar. Tapi tetap saja kurang peminat, mungkin karena itu tadi, enggak banyak yang tahu ini pasar ikan, bahkan plang petunjuknya pun enggak ada," ujar dia dan diamini Euis.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved