Memanjat Pohon Setinggi 20 Meter untuk Selamatkan Orangutan Hamil
Bukan perkara mudah menyelamatkan empat orangutan dari perkebunan warga Siduk, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, termasuk para pelestarinya.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Novi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Bukan perkara mudah menyelamatkan empat orangutan dari perkebunan warga Siduk, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, termasuk para pelestarinya.
International Animal Rescue atau Yayasan Inisiasi Alam dan Rehabilitasi (YIARI) Ketapang medio Oktober lalu menyelamatkan empat orangutan menggandeng BKSDA Ketapang, terpaksa menembakkan bius ke tubuhnya untuk memudahkan proses translokasi.
“Pada 17 Oktober kemarin, tim medis menggunakan senapan bius karena orangutan yang akan dipindahkan adalah orangutan liar,” ujar Heribertus, Media and Communication IAR Ketapang, Kamis (19/11/2015).
Orangutan pertama yang diselamatkan betina enam tahun, belakangan diberi nama Ana, tidak sadarkan diri usai tertembak bius dan segera saja tubuhnya jatuh terhempas di atas jaring yang sudah dibentang tim.
“Kondisi Ana bagus,” kata Koordinator Tim Medis IAR Ketapang, Ayu.
Tim lalu bergerak 500 meter menyusuri perkebunan warga dan menemukan orangutan betina kedua yang diberi nama Ina, cara ia diselamatkan sama seperti dialami Ana.
“Yang kedua berlangsung lancar, Ina diketahui sedang hamil. Waktu diperiksa ada bentuk kepala dan badan di perut Ina, karena hamil dan dehidrasi Ina diberi cairan infus,” beber Ayu
Penyelamatan ketiga, tim menyelamatkan dua orangutan sekaligus, satu betina berusia lebih dari 20 tahun bernama Novia, dan satu lainnya bayi orangutan jantan bernama Noval.
Novia baru kehilangan kesadaran di tembakan bius ketiga karena peluru pertama dan kedua tidak masuk ke dalam tubuhnya. Sempat khawatir karena Novia tersangkut di atas pohon setinggi 20 meter setelah ambruk terserang bius.
“Seorang animal keeper harus memanjat pohon setinggi 20 meter untuk mengambil Novia dan kemudian bayinya,” tambah Heribertus sambil menambahkan empat orangutan itu lalu dibawa ke hutan konservasi PT KAL untuk dilepasliarkan.