Kabut Asap
Latifah, Bayi Berusia 1,3 Tahun Penderita ISPA Akhirnya Meninggal
Nyawa Latifah Ramadani (1,3 tahun) yang terserang ISPA akut akibat kabut asap yang melanda Sumsel akhirnya tidak dapat tertolong lagi.
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Nyawa Latifah Ramadani (1,3 tahun) yang terserang ISPA akut akibat kabut asap yang melanda Sumsel akhirnya tidak dapat tertolong lagi dan meninggal dunia, Senin (12/10/2015) pukul 17.45 WIB.
Latifah anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Sugeng dan Herlina sempat mendapatkan perawatan di ICU RS RK Charitas Palembang. Karena tidak sanggup membayar biaya rumah sakit, akhirnya kedua orangtua meminta dirujuk ke RSUD Bari Palembang.
"Kami yang meminta rujuk ke Bari, karena kami tahu tidak akan sanggup membayar biaya rumah sakit. Saya hanya bekerja sebagai buruh bangunan," ujar Sugeng sambil menahan tangis.
Sebelumnya, Latifah harus dilarikan ke RS RK Charitas Palembang karena koma akibat Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang dideritanya karena kabut asap yang terjadi tiga bulan terakhir, Senin (12/10/2015).
Latifah, menjalani perawatan intensif di Paviliun Theresia kelas 3.
Orangtua Latifah yang hanya buruh bangunan, pasrah melihat keadaan anaknya yang sakit karena ISPA.
"Saya harus bayar Rp 5 juta, tetapi kata pihak rumah sakit nanti dipikirkan. Pertama menolong nyawa anak saya dulu," ujar Sugeng.
Sebelumnya, dibantu dengan sebuah alat pompa pernafasan, Latifah Ramadhania balita umur 1,3 tahun tak sadarkan diri di ruangan paviliun Theresia nomor 5 rumah sakit Charitas Palembang, Senin (12/10/2015).
Disamping sang balita, nampak Sang ibu Herlina (31) yang setia menemani anak bungsunya, meski dengan kondisi mata yang terlihat sembab dan raut muka yang bersedih melihat sang anak tak sadarkan diri.
Ketika Tribun Sumsel (Tribunnews.com Network) mencoba memperkenalkan diri kepada Herlina, dengan ramah pula Herlina langsung menerima.
Lalu membawa Tribun Sumsel untuk duduk di salah satu kursi tepat di depan ruangan sang anak yang sedang dirawat.
Sambil didampingi suami Sugeng (38), Herlina mulai menceritakan kronologis singkat kejadian yang membuat putri tercintanya ini bisa tak sadarkan diri sekarang.
Awal mulanya kejadian, tepatnya Sabtu (9/10/2015) malam, Latifah mulai mengalami reaksi muntah-muntah yang disertai dengan buang air kecil.
Herlina yang saat itu melihat kondisi sang anak lantas memutuskan untuk membawa ke bidan di dekat rumah.
"Pukul 23.00 malam, saya bawa Latifah ke Bidan dekat rumah, lalu sang bidan mengatakan kalau Latifah terkena gejala diare sehingga diberikan pengobatan untuk penyakit diare," ujarnya.
Usai pengobatan dari bidan kondisi Latifah memang menjadi membaik.
Namun saat keesokan harinya sekitar pukul 14.00 WIB, kondisi Latifah mulai turun dratis dengan gejala sesak nafas dan selalu buang air besar.
"Sebelumnya Latifah sempat dibawah ke rumah sakit lain namun dikarenakan penuh maka dipilih kebawa kesini (RS Charitas), sekitar jam 17.00 sore Latifah masuk kesini," bebernya.