Minggu, 5 Oktober 2025

Minum Obat Anti Penyakit, Sejumlah Warga di Aceh Barat Malah Tumbang

Sejumlah warga di Aceh Barat, Rabu (7/10/2015) tumbang dan harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Cut Nyak Dhien Meulaboh

Editor: Wahid Nurdin
zoom-inlihat foto Minum Obat Anti Penyakit, Sejumlah Warga di Aceh Barat Malah Tumbang
SRIPOKU.COM/REFLY PERMANA
Ilustrasi. Pasien korban kecelakaan

TRIBUNNEWS.COM, MEULABOH - Sejumlah warga di Aceh Barat, Rabu (7/10/2015) tumbang dan harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Cut Nyak Dhien Meulaboh.

Mereka tumbang setelah sebelumnya mengonsumsi obat pencegahan antipenyakit kaki gajah yang dibagi gratis oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat pada 6-10 OKtober 2015.

Informasi yang diperoleh Serambi (Tribunnews.com network) kemarin, mereka yang tumbang pada Selasa (6/10) sore adalah warga Kecamatan Samatiga, Aceh Barat.

Seorang di antaranya bernama Halimah (69), warga Cot Seulamat, kemarin siang dilarikan ke RS Cut Nyak Dhien dari Puskesmas Cot Seumereng Samatiga.

Sementara dua orang lagi hingga kemarin masih dirawat di puskesmas.

Selain warga Samatiga, warga dari kecamatan lain di Aceh Barat juga dilaporkan sempat pusing-pusing dan mual setelah minum obat antipenyakit kaki gajah itu, tapi tidak separah warga yang tumbang tersebut.

Anggota DPRK Aceh Barat, Nasruddin mengatakan, pemberian obat antipenyakit kaki gajah oleh Dinkes seharusnya sejak lama harus dimatangkan sosialisasi menyangkut efek samping, sehingga warga lebih hati-hati dan waspada saat meminum obat tersebut.

Sebab, obat gratis diberikan secara bebas kepada warga tanpa harus diperiksa lebih awal.

“Ini warga langsung saja mengonsumsinya, dengan jumlah obat diminum untuk orang dewasa 4 butir dan anak-anak 2 butir,” kata Nasruddin di sela membezuk Halimah yang dirawat di RS Cut Nyak Dhien, kemarin.

Ia berharap sosialisasi perlu ditingkatkan dengan memberikan pemahaman dan tidak asal berikan kepada warga, sehingga tidak membawa dampak malah lebih buruk nantinya.

Karena saat ini ditemukan sejumlah warga tumbang dan malah warga lain menjadi takut minum obat antipenyakit tersebut.

Dokter jaga RS Cut Nyak Dhien, Meulaboh, dr Jamalul Adil yang ditanyai Serambi, kemarin mengatakan, Halimah saat ini masih dirawat di RS dan yang bersangkutan juga mengalami penyakit lambung.

“Masih harus diperiksa lebih detil lagi terhadap pasien tersebut,” katanya.

Kepala Puskesmas Cot Seumeureung, dr Susanti mengakui tiga warga Samatiga sempat dilarikan ke Puskesmas itu.

Namun, seorang di antaranya sudah dirujuk ke RS Cut Nyak Dhien dan dua lagi yang masih dirawat di Puskesmas kini kondisi mulai membaik.

“Obat itu memang ada efek sampingnya. Beberapa warga yang juga sempat pusing dan mual sudah diobati,” katanya.

Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Aceh Barat, dr Suhada ditanyai Serambi kemarin, mengakui sudah mendapat laporan sejumlah warga dirawat di Puskesmas dan RS Cut Nyak Dhien.

Khusus menyangkut obat antipenyakit kaki gajah yang sedang dibagikan gratis tersebut, diakuinya, memang mempunyai efek samping seperti pusing, muntah tetapi tidak berbahaya.

“Obat yang diberikan tersebut merupakan pencegahan dan harus tetap diminum oleh warga, sehingga tidak terserang. Di Aceh Barat saat ini sudah terdapat 11 warga terjangkit kaki gajah. Obat ini dibagikan dari 6-10 Oktober pada pos-pos kesehatan. Silakan warga memperoleh obat tersebut,” ujarnya.

Suhada mengatakan, pemberian obat tersebut dilakukan untuk lima tahun yang saat ini merupakan tahun pertama.

Obat tersebut diberikan, sehingga serangan penyakit kaki gajah yang sudah ditemukan di Aceh Barat tidak meluas.

Katanya, penyakit tersebut menular melalui nyamuk yakni bila digigit penderita dan kemudian digigit warga lain, maka langsung terjangkit.

Sementara itu, pada Selasa (6/10), penyerahan secara simbolis obat antipenyakit kaki gajah di Pustu Suak Ribe, Meulaboh, dihadiri staf ahli bupati, Samsuar ST bersama Kadiskes, dr Zafril Luftfy MKes.

Obat yang akan diberikan itu kepada 157.499 jiwa dengan sasaran umur 2-5 tahun sebanyak 8.909 jiwa, kelompok umur 6-14 tahun sebanyak 47.462 jiwa, dan kelompok umur 15 tahun ke atas 101.128 jiwa.

Penyerahan simbolis turut pula dibagikan sembako kepada 11 warga yang saat ini terjangkit penyakit kaki gajah.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved