Minim Fasilitas Ajar, Siswa Belajar Bergiliran di Tanah Pinoh Barat

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ali Anshori

TRIBUNNEWS.COM, MELAWI - Fasilitas pendidikan di pelosok masih minim. Tengok saja murid SD 15 Nangan Pongin, Desa Togan Baru, Tanah Pinoh Barat, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, terpaksa belajar secara bergiliran karena dua dari empat lokal di sekolah tersebut tak memiliki bangku dan papan tulis.

Kepala Desa Togan Baru, Hermas Bujang, mengungkapkan dengan kondisi demikian sistem belajar mengajar tentu tidak akan berjalan maksimal. Karena siswa tidak bisa konsentrasi karena harus belajar dengan fasilitas serba terbatas.

"Kita minta kepada pemerintah bisa turun langsung ke lapangan meninjau lokasi, supaya ada perhatian, sebab kondisi ini sudah berlangsung lama namun tidak pernah ada perubahan,” kata Hermas Bujang, Selasa (8/9/2015).

Ketua Badan Pengurus Harian Aliansi Masyarakat Adat (AMAN) Melawi ini mengungkapkan, kondisi ini sudah berlangsung lama, pernah juga disampaikan kepada pemerintah, sayangnya sampai kini belum ada tindak lanjut.

“Kasihan sekali anak-anak di sana, padahal program pemerintah adalah Melawi cerdas, namun masih ada sekolah yang tidak memiliki bangku dan papan tulis, seharusnya yang seperti ini menjadi perhatian,” sambung dia.

Selain kondisi sekolah yang memprihatinkan, sampai saat ini belum ada perumahan guru. Sehingga guru yang bertugas di sana terpaksa harus menyewa rumah penduduk setempat untuk tempat tinggal.

“Harusnya di setiap daerah terpencil disediakan perumahan guru, supaya ketika ada guru dri luar yang ditugaskan di sana bisa lebih nyaman, mereka tidak lagi memikirkan tempat tinggal, karena sudah tersedia,” tambah Hermas.

Dia mengatakan, jika guru yang bertugas harus menyewa rumah penduduk, tentu saja penghasilan mereka akan berkurang karena terpakai untuk keperluan tempat tinggal. Apalagi jika mereka baru bertugas.