Sebelum Terjatuh di Flyover, Sartika Lihat Bendera Putih Tapi Nining Tak Melihatnya
Keanehan bendera putih di puncak jembatan layang, Flyover Jl Urip Sumoharjo, Kota Makassar, dianggap sebagai pertanda maut.
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Keanehan bendera putih di puncak jembatan layang, Flyover Jl Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Selasa (1/9/2015) sore dianggap sebagai pertanda maut, detik-detik tewasnya gadis berparas cantik, Sartika Windiguna (22).
"Tika (Sartika) yang mengaku melihat bendera putih berderet di puncak flyover boleh jadi pertanda ajal menjemput Sartika," kata kerabat almarhumah saat berkunjung di redaksi Tribun Timur (Tribunnews.com Network), malam tadi.
"Tika sempat tunjukkan ke Nining (teman yang membonceng Tika) namun Nining tidak melihat satu pun bendera putih di flyover," tambahnya.
Ketika ditemui di kediaman duka, di Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Rabu (2/9/2015) sore, ibunda almarhumah Sartika, Hajjah Nia (57), menyampaikan keanehan itu.
Baca: Kalimat Terakhir Sartika Windiguna Sebelum Tewas Terjatuh dari Flyover
Pengakuan Hajjah Nia sesuai kesaksian perempuan yang membonceng Sartika, Nining Pratiwi.
Nining membonceng Sartika menuju flyover dari arah barat atau dari arah Jl Masjid Raya. Mereka baru saja pulang kerja dari satu toko di Jl Sulawesi.
"Waktu dibonceng, anakku (Sartika) bilang ke Nining, lihat banyaknya bendera putih di flyover," kata Hajjah lagi-lagi terisak tangis, menirukan ucapan Sartika.
Sartika menunjukkan bendera putih yang ia maksud sembari mendekatkan kepalanya ke Nining.
Mendengar perkataan Tika sapaan Sartika, Nining terkejut bercampur heran.
Pasalnya, Nining tidak melihat satu pun bendera seperti yang Sartika tunjukkan.
Ihwal bendera putih, tak menghitung menit, sepeda motor Honda Beat yang disetir Nining menabrak kuping flyover.
Karena benturan yang cukup keras, sepeda motor mereka pun oleng seketika, Nining jatuh tergeletak di bahu flyover.
Sedangkan Sartika terlempar dari puncak flyover ke aspal bahu jalan bawah flyover.
Ketinggian flyover mencapai 10 meter.
Jilbab putih yang dikenakan Sartika sempat tersangkut di tepi tembok flyover sebelum akhirnya tubuh gadis yang dikenal pendiam itu jatuh terkapar.
Nining sontak histeris ketika bangkit dari dekat motornya, pasalnya, Sartika tidak ada di puncak flyover.
"Ternyata Tika ada di bawah flyover, kasihan, terlempar dari motor," kata Nining di ruang UGD Ibnu Sina, Jl Urip Sumoharjo, Selasa (1/9/2015) malam.
Sartika sudah tak sadarkan diri di aspal, sejumlah warga yang melihatnya terkejut heboh dan gegas membawa korban ke unit gawat darurat RS Ibnu Sina, tidak jauh dari lokasi kejadian.
Selama hampir sejam di UGD, sekitar pukul 19.35 Wita, gadis berkulit putih bening itu akhirnya menghembuskan napas terakhir.
Baca: Jilbab Sartika Nyangkut di Tepi Tembok Flyover Sebelum Tubuhnya Jatuh
Hajjah Nia sempat berkali-kali jatuh pingsan menyaksikan anak bungsunya itu terbujur kaku di ruang UGD.
Kalimat Terakhir
Hajjah Nia mengaku begitu terpukul mendengar kalimat terakhir Sartika Windiguna meninggal dunia.
"Bu..sakit perutku bu, kakiku juga ibu," kata Hajjah Nia menirukan kalimat terakhir Sartika, di kediaman duka, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Rabu (2/8/2015).
"Dia anaknya sangat baik, kasihan. Itu kecelakaan sementara jalan pulang dari tempat kerjanya," kata kakak kandung almarhumah, Rini, saat menemani adiknya itu di ruang UGD.
"Adik kerja itu kasihan, dia tidak mau merepotkan orang tua, dia bantu orang tua," ucap Rini lagi sembari terisak, matanya berair.
Baca: Gadis Berparas Ayu Sartika Windiguna Tewas Terjatuh dari Flyover
Sartika juga dikenal sebagai anak taat beribadah,"Suka bantu sesama, rajinki juga ibadah," kata Rini, lagi-lagi berburai air mata.
Sartika adalah anak terakhir dari lima bersaudara.
Dia lulusan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) YAPMI Kota Makasaar.
"Anakku ini pendiam sekali, tapi kuat kerja," kata Hj Nia mengenang putrinya itu di rumah duka.
Jatuh Terlempar
Sartika jatuh dari jembatan layang, Flyover, Jl Urip Sumoharjo-Jl AP Pettarani-Tol, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (1/9/2015) sore.
Karyawati satu toko di Jl Sulawesi Makassar itu jatuh setelah sepeda motor yang ia kendarai menabrak tembok pembatas flyover.
Ketika itu, Sartika dibonceng oleh temannya bernama Nining Pratiwi.
Karyawati ini baru saja pulang dari tempat kerja.
Mulanya, Sartika-Nining sibuk mengobrol di atas motor sambil kendaraan menanjak di flyover.
Sartika lebih banyak mendekatkan kepalanya ke muka Nining yang memboncengnya dari arah Jl Masjid Raya.
Karena kasyikan ngobrol, tiba-tiba saja sepeda motor yang mereka tunggangi menabrak tembok pembatas di puncak flyover.
Sepeda motor pun oleng dan seketika itu, Sartika terlempar dari sadel.
Tubuh Sartika melayang melewati tembok flyover.
Jilbab almarhumah sempat nyangkut di tepi tembok.
Hingga akhirnya tubuh Sartika terjun ke aspal.
Sejumlah warga yang melihat kejadian gegas membantu.