Minggu, 5 Oktober 2025

Kisah Tragis Angeline

Pengakuan Satpam Margriet, Cium Bau Busuk Sebelum Engeline Ditemukan

Dari waktu hampir sepekan itu, dia pun memilik dugaan adanya pembunuhan di rumah majikannya

Editor: Budi Prasetyo
Tribun Bali/I Made Ardhiangga
Dewa Ketut Raka saat mendatangi TKP, Senin (22/6/2015), sekitar pukul 09.30 Wita 

Laporan Wartawan Tribun Bali‎, I Made Ardhiangga

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - ‎Dewa Ketut Raka, satpam yang siaga menjaga halaman rumah Margriet Ch Megawe akhirnya angkat bicara.

Dewa Raka selalu menjadi tembok kokoh Margriet untuk menghalangi setiap orang yang hendak masuk ke rumah Jalan Sedap Malam 26, Denpasar, Bali saat itu.

Dewa Raka mengatakan, ia bekerja enam hari di rumah Margriet.

Dari waktu hampir sepekan itu, dia pun memilik dugaan adanya pembunuhan di rumah majikannya.

"Sempat saja curiga dengan Ibu (Margriet). Tapi, kan saya tidak boleh begitu. Saya menduga karena banyak orang yang dihalangi masuk," ucapnya, Senin (22/6/2015) di luar halaman rumah Margriet.

Menurut dia, dia bekerja pada tanggal 4 Juni hingga 10 Juni tepat korban Engeline C Megawe (sebelumnya disebut Angeline) ditemukan.

Namun, ada kecurigaan pada awal dia bekerja dan esok harinya.

Pada tanggal 4 Juni, Dewa Raka mendampingi anggota Polresta Denpasar melakukan pe‎meriksaan di halam belakang rumah Margriet.

Dari kandang hingga halaman belakang yang ditumbuhi pohon pisang.

Namun, tidak menemukan apa-apa pada hari tersebut.

Baik bau atau hal mencurigakan lainnya.

‎"Sekitar empat jam melakukan pemeriksaan. Dari jam 8 sampai 12 malam. Tapi, tidak menemukan apa-apa," ungkapnya.

Esok harinya, sambung dia, barulah dia mencurigai adanya bau busuk saat melakukan pemeriksaan kembali.

Dewa Raka didampingi oleh seorang anggota Polisi, Budi Dukun disebutkannya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved