Hanya Karena Berebut Cewek Gede Suka Ditusuk Pakai Taji
Gede Suka Mertada (20) terbaring lemah di ruang Anggrek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng, Bali, Minggu (24/5/2015) pagi.
TRIBUNNEWS.COM.SINGARAJA - Gede Suka Mertada (20) terbaring lemah di ruang Anggrek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng, Bali, Minggu (24/5/2015) pagi.
Di tangan kanannya terpasang selang infus.
Pagi itu, ia usai menjalani operasi pengangkatan taji yang menancap di bahu kirinya.
Tidak ada kata yang keluar dari mulutnya.
Matanya sayu.
Sementara ayahnya, Ketut Sukanaya, bersama sejumlah kerabat menunggu anak pertamanya itu dengan setia di dalam kamar.
Pria asal Desa Petandakan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini masih tak percaya anaknya menjadi korban penusukan.
Sabtu (23/5/2015) petang, Mertada bersama adiknya, Kadek Sudarmawan (17) dan tiga orang teman lainnya menikmati malam minggu di Taman Kota Singaraja.
Mereka asyik mengobrol, bernyanyi sembari menikmati bintang-bintang di langit.
Sekitar pukul 21.00 Wita, Mertada mendapatkan pesan singkat dari kekasihnya berinisial M (18) asal Banjar Jawa, Singaraja.
Kekasihnya itu minta dijemput untuk diajak bermalam minggu di Jalan Yudistira.
Mertada bersama teman-temannya kemudian meluncur dari Taman Kota menuju tempat yang sudah dijanjikan kekasihnya.
Namun, sesampainya di lokasi, Mertada tidak hanya menjumpai kekasihnya saja, tetapi ada enam remaja pria lain, yang sampai berita ini diturunkan belum diketahui identitasnya.
“Mereka kemudian terlibat cekcok dan keenam pelaku ini berusaha menyerang korban. Ketika itu korban sudah menyerah dan mohon ampun, tetapi pelaku menyerang dan berusaha menusukkan taji hingga melukai pergelangan tangan kirinya dan menancap di bahu kirinya,” ujar Perbekel Petandakan, Wayan Joni Arianto, yang juga paman korban.
Adiknya yang berusaha melerai juga kena pukulan benda tumpul di kepalanya. Pelaku kabur dan teman-teman lainnya berusaha menyelamatkannya,” tambahnya.
Bahu dan tangan korban yang terkena taji terus mengeluarkan darah.