Selasa, 30 September 2025

Ada Cerita Semangkok Mie di Balik Tewasnya Polisi Aceh yang Ditembak Bandar Narkoba

KEMATIAN Sayed Muhammad Reza (21), polisi dari Polres Pidie, meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya.

Editor: Sugiyarto
serambi Indonesia
Bribda Sayed Muhammad Reza (21) 

TRIBUNNEWS.COM - KEMATIAN Sayed Muhammad Reza (21), polisi dari Polres Pidie, meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya.

Terlebih bagi ibunya, Cut Aja Nurjani (48) yang masih shock atas peristiwa yang menimpa putra tunggalnya itu.

Betapa tidak, anggota Sat Sabhara Polres Pidie (sebelumnya tertulis Sat Narkoba) yang berpangkat Bripda itu tewas ditembak pelaku yang belum diketahui identitasnya.

Itu terjadi Rabu (25/3) sekitar pukul 13.45 WIB, saat Sayed Reza melakukan undercover buy (pembelian secara menyamar) ganja di depan SMP Beungga, Gampong Beungga, Kecamatan Tangse.

Ternyata, penyamaran Sayed Reza bersama temannya yang juga polisi tercium oleh pelaku, lalu ia melakukan perlawanan saat hendak disergap.

Perkelahian satu lawan dua pun berlangsung. Tapi si pengedar ganja itu bergerak lebih cepat. Sampai-sampai ia berhasil merampas pistol dari pinggang Sayed Reza. Lalu, dengan pistol itu pula sang pemilik senjata ditembak.

Hanya dengan sebutir peluru, tapi akibatnya fatal. Timah panas itu mengenai dada samping kiri korban hingga tembus ke dada kanannya.

Korban roboh bersimbah darah, sedangkan pelaku lari dengan membawa pistol korban. Barang bukti ganja malah ia tinggalkan.

Meski sempat dilarikan ke Puskesmas Tangse dan dirujuk ke RSU Tgk Chiek Di Tiro Sigli, tapi nyawa Sayed Reza tak tertolong.

Sayed Reza merupakan warga Gampong Tungou, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie, anak dari pasangan Sayed Mukhtar dan Cut Aja Nurjani. Ke rumah duka itulah Serambi berkunjung sekira pukul 10.00, Kamis (26/3) kemarin.

Kuburan Sayed Reza cuma berjarak 50 meter dari rumah orang tuanya. Di sisi kuburan terlihat seorang pria membaca Alquran. Sedangkan di halaman rumah terlihat dua orang polisi berjaga-jaga.

Dengan difasilitasi Mukim Tungue, Said Abdul Gani, Serambi akhirnya dipersilakan masuk dan bertemu dengan Sayed Mukhtar (53), ayahanda korban.

Sedangkan Cut Aja Nurjani, ibunda korban, masih terbaring lemah di kamar.

Suasana rumah semipermanen yang dipadu dengan motif rumah Aceh di bagian depannya itu masih sepi.

Pelayat hanya beberapa orang. Semua duduk terdiam. Beberapa di antaranya berbincang dengan suara setengah berbisik.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved