Kamis, 2 Oktober 2025

Ribuan Karyawan Berdoa Agar Nyonya Meneer Tidak Tutup

Ribuan karyawan pun berdoa agar perusahaan yang menjadi gantungan hidup mereka, bisa keluar dari krisis.

Editor: Budi Prasetyo
TRIBUN JATENG/GALIH PERMADI
Ribuan karyawan PT Nyonya Meneer di Semarang pulang kerja. 

TRIBUNNEWS.COM.SEMARANG – Perusahaan jamu legendaris asal Semarang, PT Nyonya Meneer sedang goyah. Ribuan karyawan pun berdoa agar perusahaan yang menjadi gantungan hidup mereka, bisa keluar dari krisis.

Seorang karyawan, sebut saja namanya Sundari (55) mengatakan dirinya sudah 33 tahun bekerja di pabrik jamu yang berdiri sejak 1919 itu. Sundari tidak menampik kondisi perusahaannya sedang bermasalah. Dua tahun lalu di tahun 2013, dirinya pernah mendapat giliran panggilan kerja tiap tiga bulan sekali.

"Dulu seminggu kerja, tiga bulan libur. Ada yang seminggu libur, dua hari kerja, lalu seminggu libur lagi. Sekarang agak mending seminggu libur, seminggu kerja," ujarnya, pekan lalu.

Jika mendapat giliran libur, Sundari tidak bekerja di tempat lain lantaran usia yang dianggap sudah tidak banyak perusahaan membutuhkan tenaganya. "Nek wis tuo ngene arep kerja apa? Saya mengandalkan pendapatan dari sini (Nyonya Meneer). Kalau pas lagi libur ya momong cucu saja," ujarnya sembari tersenyum.

Sundari merasakan penghasilan Rp 150 ribu per minggu, hingga sekarang Rp 440 ribu per minggu. Meski demikian, keberadaan Nyonya Meneer mampu membantu perekonomian keluarganya. Sundari pun resah jika Nyonya Meneer kemudian dipailitkan dan terancam bangkrut. "Saya bisa bantu kebutuhan keluarga meski sedikit. Dari kerja di sini, saya juga bisa menyekolahkan anak saya sampai SMA," ujarnya.

Hal serupa diungkapkan karyawan lain, sebut saja namanya Sugiarti (45). Dari hasil kerja di Nyonya Meneer, dirinya bisa memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Sugiarti mengatakan kondisi perusahaan mulai lebih baik dibanding lima tahun sebelumnya.

"Memang sempat ada yang libur sampai tiga bulan, lalu dipanggil lagi. Tapi sekarang sudah lebih baik. Saya sudah kerja dua minggu berturut-turut, belum dapat giliran libur," kata Sugiarti yang sudah bekerja 10 tahun.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved