Minggu, 5 Oktober 2025

Angin Kencang dan Gelombang Tinggi Terjadi di Teluk Bone , Nelayan Takut Melaut

Kondisi angin kencang dan gelombang tinggi di Teluk Bone membuat sejumlah kapal tradisional khususnya para nelayan enggan untuk melaut

Editor: Budi Prasetyo
TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN
Warga menjala ikan di danau tanjung bunga Makassar, Minggu (4/1/2015). Harga ikan naik akibat nelayan enggan melaut karena cuaca ekstrim. TRIBUN TIMUR / MUHAMMAD ABDIWAN 

Angin Kencang dan Gelombang Tinggi  Terjadi di Teluk  Bone , Nelayan Takut Melaut

TRIBUNNEWS.COM.KOLAKA - Kondisi angin kencang dan gelombang tinggi di Teluk Bone membuat sejumlah kapal tradisional khususnya para nelayan enggan untuk melaut. Dengan kondisi seperti itu dapat membahayakan pelayaran mereka.

Selain itu jika angin dan arus di laut kencang maka dapat dipastikan hasil tangkapan mereka tidak akan optimal.

“Saat ini kami tidak melaut akibat kondisi cuaca. Jadi kami tunggu dulu kalau cuaca sudah membaik atau tidak seperti saat ini barulah kita turun melaut. Takut juga kalau kita paksa pak,” kata Mustang, Nelayan asal Kolaka, Senin (05/01/2015).

Pengakuan dan ketakutan nelayan tersebut untuk melaut ternyata mendapat respon berbeda dengan Syahbandar Kolaka. Kepada awak media, Kepala Syahbandar Kolaka, Abdullah menjelaskan bahwa kendati angin kencang dan gelombang tinggi, perairan Kolaka masih relatif aman untuk dilalui kapal besar dan kecil.

“Tinggi gelombang di perairan Teluk Bone yang juga sudah termasuk perairan Mekongga dan Bajoe masih berkisar satu meter sehingga masih aman untuk dilakukan pelayaran. Kami selama ini menerima laporan cuaca dari BMKG sehingga menjadi patokan untuk dilakukan pelayaran laut menggunakan feri dan kapal cepat. ketinggian ombak dan angin di perairan teluk Mekongga masih nampak normal meskipun di beberapa daerah yang ada di Indoonesia gelombang ombak mulai tinggi," katanya.

Abdullah juga berharap gelombang laut tinggi yang terjadi di daerah lain tidak berdampak di perairan Kolaka sehingga pelayaran masih bisa dilakukan. Meskipun demikian, pihaknya tetap melakukan langkah antisipasi terhadap tingginya gelombang dengan tidak akan memberangkatkan kapal baik feri maupun kapal cepat.

"Kalau memang gelombang laut dan ombak tinggi,kita tidak akan memberangkatkan kapal untuk menjaga jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ungkapnya.

Pihaknya juga mengingatkan kepada pengusaha angkutan kapal feri agar mengantisipasi tingginya gelombang saat melakukan pelayaran demi kenyamanan penumpang. "Pihak pengusaha kami minta untuk mengantisipasi hal itu jika terjadi tinggi gelombang di tengah laut saat melakukan pelayaran," tutupnya. (Kontributor Kolaka, Suparman Sultan)

Sumber: Kompas.com
Tags
Kolaka
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved