Sabtu, 4 Oktober 2025

Merugi Terus, Petani Jeruk di Singaraja Beralih Tanam Kopi

"Rencananya kami mau bongkar saja dan diganti sama kopi karena hasilnya turun terus dan lebih susah perawatannya.

zoom-inlihat foto Merugi Terus, Petani Jeruk di Singaraja Beralih Tanam Kopi
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Pengunjung memilih buah jeruk lokal di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Selasa (26/6). Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar menegaskan pembatasan impor holtikultura termasuk buah-buahan membuka peluang bagi pelaku lokal untuk meningkatkan produksinya. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNNEWS.COM,SINGARAJA - Petani jeruk di Singaraja Bali kini merugi.

Hal ini di sebabkan kondisi cuaca yang kurang bagus.  Hujan yang telah mengguyur Desa Wanagiri sejak beberapa pekan ini, membuat akar pohon terendam air. Sehingga, pohon mengering.

Wayan Sukarma warga di Banjar Dinas Asah Panji, Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Buleleng, selama ini dikenals ebagai petani jeruk siam, Kamis (27/11/2014).

Ia memotong sebagian ranting-ranting pohon yang telah mengering di kebunnya yang memiliki luas dua are.

Menurutnya, serangan hama dan virus, seperti virus CPVD yang menyebabkan daun menguning, lebih tebal dan kaku.

Selain itu, serangan penyakit cendawan Oidium Tingitanium semacam tepung putih yang menutupi lapisan daun.

Kondisi ini menyebabkan hasil panen serta kualitas jeruk menurun.

Jika pada panen tahun sebelumnya ia mampu memanen hingga 30 kg jeruk, pada panen tahun ini yang telah dilakukannya dua pekan lalu, ia hanya mampu memanen maksimal 20 kg jeruk.

"Ada banyak penyebab hasil panen jeruk menurun. Seperti faktor cuaca, penyakit dan usia pohon yang semakin tua tidak produktif. Sekarang hujan turunnya lebih lambat pas musim panen. Jadi buahnya kurang manis karena banyak air sama ukurannya lebih kecil dan banyak yang rontok," ujar Sukarma.

Selama ini, Sukarma menanam jeruk menggunakan teknik tumpang sari. Tanaman jeruk ditanam berdampingan dengan tanaman kopi.

Menurutnya, ia berencana memotong pohon jeruk dan menggantinya dengan kopi.

Mengingat setiap tahun hasil panen jeruk siam selalu menurun.

"Rencananya kami mau bongkar saja dan diganti sama kopi karena hasilnya turun terus dan lebih susah perawatannya. Kendalanya penyakitnya sama tanahnya kalau sudah tidak cocok tidak bisa hasilnya bagus," tandasnya.

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved