Kenaikan Harga BBM
Naik Konsumsi Pertamax di Jawa Barat
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menjadi Rp 8.500 per liter membuat selisih dengan BBM nonsubsidi semakin tipis.
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menjadi Rp 8.500 per liter membuat selisih dengan BBM nonsubsidi semakin tipis. Hal ini mendorong peralihan penggunaan BBM di Jabar dan Banten.
"Harga Premium Rp 8.500/liter, dan harga Pertamax Rp 10.400/liter. Pascakenaikan harga BBM bersubsidi terdapat indikasi peralihan konsumsi dari Premium ke Pertamax," ujar Asisten Manager Eksternal Relation Marketing Operation Region 3 Jakarta-Jawa Barat (Jabar)-Banten Pertamina, Mila Suciani di Bandung, Sabtu (22/11/2014).
Mila mengungkapkan, kenaikan konsumsi Pertamax di berbagai SPBU beragam, berkisar antara 30 persen-200 persen dibanding konsumsi normal sebelum kenaikan harga BBM.
"Kami belum bisa prediksi kondisi seperti ini akan bertahan atau tidak. Tapi kami berharap peningkatan konsumsi Pertamax meningkat," katanya,
Selain itu, saat ini pihaknya terus berupaya memonitoring stok BBM. "Kami terus memonitoring, baik yang subsidi maupun non subsidi, untuk memastikan kebutuhan BBM terpenuhi," ujarnya.