Sabtu, 4 Oktober 2025

WNI Tewas Dibunuh di Hongkong

Curhat Ayah Almarhumah Seneng Mujiasih: Harta Saya Cuma Sepeda Ontel

Kehidupan Mujiharjo (54) berubah sejak anak bungsunya, Seneng Mujiasih, merantau ke Hongkong tujuh tahun lalu

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Rachmat Hidayat
Tribunnews/Abdul Qodir/acoz
Mujiharjo (ayah: tengah), Mujineng (ibunda; belakang) dan Sri Suangoro (depan) duduk-duduk di rumahnya, Desa Sidomakmur, Tiworo Kepulauan, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara. Mereka menantikan anaknya, Seneng Mujiasih alias Jesse Lorena Ruri yang tewas terbunuh di Hong Kong. Tribunnews/Abdul Qodir/acoz 

"Dulu, ekonomi keluarga kami serba kekurangan. Dia nekat cari uang karena tetangga-tetangga yang kerja di luar negeri sudah kelihatan hasilnya," kata Mujiharjo.

Mujiharjo tak melarang Seneng bekerja di luar negeri. Ia yakin Seneng yang saat itu berusia 21 tahun akan dipandu oleh beberapa tetangga ataupun kawan sekolahnya yang sudah lebih dulu bekerja di Hongkong.

"Ada teman-temannya juga dari sini, kami saling kontak. Di situ kami percaya dan melepasnya," katanya. Ia menambahkan, saat ini ada delapan perempuan asal Desa yang bekerja di Hong Kong.

Saat melepas putri tunggalnya, Mujiharjo hanya menasihati Seneng supaya menjaga diri. "Saya bilang ke dia supaya hati-hati di sana," imbuhnya.

"Saat itu nggak khawatir, saya belum tahu kalau nantinya ada kejadian seperti ini. Kalau tahu seperti ini, saya suruh pulang. Kasihan anak saya nasibnya nahas begitu," sesal Mujiharjo.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved