Berita Eksklusif Jawa Timur
Belasan Guru di Mojokerto Ajukan Cerai, TPP Bisa Ubah Pola Hidup Guru Perempuan
"Kami menduga faktor TPP menjadi salah satu penyebab sehingga banyak guru perempuan sekarang pola hidupnya berubah. Pergaulan mereka juga makin luas d
"Pengamatan saya, para guru sekarang sangat sejahtera karena menerima TPP setelah sertifikasi. Gajinya menjadi dobel. Karena ini, guru perempuan kini berani selingkuh," kata Trianto.
Memang diakui sejak adanya tunjangan profesi pendidik (TPP), kasus perceraian guru diakui memang ada kecenderungan meningkat pesat. Maklum, ditambah tunjangan. Dengan gaji dan tunjangan guru yang rata-rata bisa Rp 4 juta ditambah TPP dengan besaran satu kali gaji, mereka akan menerima uang lebih dari cukup.
TPP sendiri dicairkan setiap tiga bulan sekali. Rata-rata besaran TPP per bulan bagi guru PNS Rp 3 juta. Jadi di waktu-waktu tertentu saat pencairan TPP ini, para guru menerima uang relatif besar.
Ada kecenderungan uang ini bukan untuk peningkatan profesionalitas mengajar mereka, tapi untuk meningkatkan gaya hidup. Akibatnya di antara mereka ada yang mulai berani selingkuh.
Setelah didekati, para ibu guru itu mayoritas mengajukan izin cerai karena faktor perselingkuhan. Namun dikatakan Trianto, perselingkuhan itu bukan ibu guru yang memulai. Melainkan dipicu oleh selingkuhnya suami mereka. Untuk itu, mereka pun ganti membalasnya dengan selingkuh pula.
Namun untuk bisa sampai benar-benar cerai hingga diputus di PA harus mendapat persetujuan Kepala Dinas Pendidikan. Bahkan tidak hanya itu, para ibu guru atau PNS siapa pun yang mengajukan cerai harus mendapat persetujuan kepala daerah.