Sabtu, 4 Oktober 2025

Pembatasan BBM Bersubsidi

Hari ini, Pasokan BBM di Yogja Dipastikan Normal Lagi

"Kalau masyarakat tidak panik, tiga hari ke depan (sejak kemarin) akan normal. Tidak ada antrean panjang," ungkapnya.

Tribunnews/Herudin
Papan pengumuman bertuliskan solar bersubsidi habis dipasang oleh pengelola SPBU 3413305, di Jalan Otista Raya, Jakarta Timur, Selasa (26/8/2014). Di SPBU ini dan sejumlah SPBU lainnya di Indonesia kehabisan stok BBM bersubsidi karena jatah dipangkas oleh PT Pertamina (Persero) sejak 18 Agustus 2014 akibat pembatasan kuota BBM bersubsidi secara nasional. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM,YOGYA - Berbagai daerah di INdonesia, minggu belakangan ini kesulitan BBM, terutama BBM jenis solar dan premium.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY, Rani Sjamjinarsi bisa tersenyum lagi.

Setelah dipusingkan dengan antrean bahan bakar minyak di seluruh DIY, kini ia lega karena pasokan BBM kembali normal.

"Sudah ada recovery sesuai instruksi pusat. Berapapun kebutuhannya, akan dipasok. Lihat, saya sudah bisa tersenyum," kelakar Rani dijumpai di sela syawalan abdi dalem keprajan di Bangsal Kepatihan, Rabu (27/8/2014).

Proses recovery atau normalisasi pasokan ini diharapkan bisa mengatasi masalah kelangkaan BBM yang sempat terjadi DIY.

Mulai Rabu (27/8) pagi, mobil tangki Pertamina sudah beredar ke seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) terutama yang ada di Kota Yogyakarta.

Kalaupun ada yang masih mengantre panjang, hal itu lantaran pasokan masih dalam perjalanan.

Pantauan Tribun Jogja, SPBU di Jalan Kaliurang KM 5 (Kentungan), sekitar pukul 10.00 WIB, masih ada papan keterangan bertuliskan "Premium Habis.

Pertamax Habis." Puluhan kendaraan diparkirkan berderet di stasiun pengisiannya. Tapi tak satupun pengendara terlihat di atas motornya.

Kendati demikian, Rani masih menunggu ketetapan revisi kuota BBM DIY dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH) Migas.

Rencananya, Kamis (28/8) hari ini akan ada rapat koordinasi dengan Pertamina dan BPH Migas di kantornya.

Sementara itu, Marketing Branch Manager Pertamina Yogyakarta-Surakarta Freddy Anwar mengatakan, antrean panjang di SPBU bakal berkurang selama dua hari ke depan.

"Kondisi di SPBU baru akan normal setelah dua hari ke depan. Sebentar lagi tidak ada antrean panjang seperti kemarin," tegasnya.

Hanya saja, untuk proses normalisasi ini juga tergantung sikap konsumen. Jika konsumen masih panik, normalisasi berlangsung lebih lama.

Jika mulai membeli dengan wajar, dua hari bisa kembali normal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Tags
Antre BBM
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved