Warga Aceh Utara Serahkan Senjata Api kepada Polisi
Seorang warga Aceh Utara yang identitasnya dirahasiakan, Senin (21/7/2014) menyerahkan senjata api mesin ringan kepada Kapolres Aceh Utara.

TRIBUNNEWS.COM, LHOKSUKON - Seorang warga Aceh Utara yang identitasnya dirahasiakan, Senin (21/7/2014) menyerahkan senjata api (senpi) mesin ringan jenis Ruchnoy Pulemyot Degtrayev (RPD) bersama puluhan amunisi ke Kapolres Aceh Utara, AKBP Gatot Sujono.
"Senjata ini menjadi THR yang paling berarti buat saya tahun ini. Senjata itu diserahkan seseorang secara tiba-tiba. Awalnya dia menghubungi saya dan setelah buka puasa, langsung ke kantor dan menyerahkan senjata itu bersama 60 butir amunisi berkaliber 7,62 mm," kata AKBP Gatot kepada Serambi (Tribunnews.com Network), Kamis (24/7/2014).
Menurutnya, penyerahan senjata itu mengindikasikan masyarakat mulai sadar bahaya menyimpan senpi. Sebab, jika senjata itu digunakan untuk kejahatan bisa memakan korban jiwa. Tapi dengan diserahkan senjata itu, minimal sudah mengurangi angka kejahatan di wilayah hukum Polres Aceh Utara.
"Kita sangat berterima kasih kepada warga yang telah menyerahkan senjata peninggalan konflik tersebut. Karena itu kita mengimbau jika ada warga yang mengetahui penyimpan senjata api atau barang berbahaya lain agar segera memberitahukan atau menyerahkannya ke polisi," pinta Kapolres.
Kapolres menjamin kerahasiaan identitas warga tersebut dan tak akan diproses hukum. Bahkan Kapolres akan memberi hadiah dan penghargaan kepada warga yang menyerahkan senpi ke pihaknya. AKBP Gatot memperkirakan masih ada senpi peninggalan konflik di Aceh Utara, tapi jumlahnya tak bisa diprediksi.
Kondisi senjata buatan Uni Soviet tersebut bopornya masih baru. Sedangkan bagian lain masih meninggalkan sisa karatan. Bagian rantang atau magasinnya juga masih ada karatan. Namun, senjata dan amunisi itu masih aktif.(jf)