Swiss Bakal Garap Komoditi Kakao Sulsel
Swiss akan menggarap komoditi kakao di Sulsel dalam bentuk program kemitraan swasta dan publik dibidang pertanian.
Laporan Wartawan Tribun Timur : Hajrah
TRIBUNNEWS.COM,MAKASSAR-- Swiss akan menggarap komoditi kakao di Sulsel dalam bentuk program kemitraan swasta dan publik dibidang pertanian.
Kerjasama ini merupakan bentuk nyata setelah dibukanya kantor konsulat di Makassar yang dilakukan secara simbolis, Senin (2/6/2014) kemarin.
Duta Besar Swiss untuk Indonesia Heinz Walker Nederkoorn mengatakan, sejak 2012,Switzerlandtelah mendukung berbagai program kemitraan dalam pengembangan pertanian, khususnya kakao di Indonesia.
Sulawesi kata dia adalah satu diantara beberapa daerah penghasil kakao terbaik yang akan dimanfaatkan sebagai salah satu kawasan mitra dagang.
Heinz menjelaskan bahwa , Swiss akan fokus menggarap kakao pada 11 kabupaten atau kota yang ada di Sulawesi diantaranya Mamuju, Majene, Parigi, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Soppeng, Bone, Kolaka, Kolaka Timur, dan Poso.
Dalam penggarapan tersebut pihaknya mengaku akan memaksimalkan sejumlah kegiatan diantaranya rutin melakukan pelatihan petani kakao untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas coklat.
Begitu pun kata dia dalam hal peningkatan kesejahteraan dan kelembagaan para petani.
Namun sayang Heinz masih enggan membeberkan target serapan kakaoSulawesiyang bisa dimaksimalkan dalam mendukung kebutuhan pengelolaan coklat di negaranya.
Ia juga menyebutkan dengan pembukaan konsulat di Makassar berbagai kegiatan kerja sama akan jauh lebih mudah dilakukan tanpa perlu keJakartalagi.
Heinz mengatakan dipilihnya Makassar sebagai perluasan kantor perwakilan setelahJakartadan Bali mengingatMakassarmenjadi pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia (KTI), dan telah dikenal sebagai pusat sentra produksi kakao terbesar.
Selain kerjasama dalam pengembangan komoditi kakao, Swiss juga tertarik untuk melakukan kerja sama pada industri pariwisata diantaranya memaksimalkan objek wisata alamSulawesiseperti Tana Toraja dan Wakatobi.