Ratusan Kendaraan Tertahan di Pelabuhan Balohan
Kondisi ini terjadi akibat Kapal Motor Penyeberangan (KMP) BRR tak bisa lagi mengangkut penumpang dan barang, karena masa
TRIBUNNEWS.COM, SABANG - Ratusan kendaraan roda dua dan roda empat tertahan di lokasi parkir Pelabuhan Balohan, Sabang. Kondisi ini terjadi akibat Kapal Motor Penyeberangan (KMP) BRR tak bisa lagi mengangkut penumpang dan barang, karena masa berlaku surat izin kelayakan berlayar sudah habis terhitung Kamis 23 Januari 2014.
Sementara KMP Papuyu yang disiapkan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) untuk menggantikan KMP BRR, tak mampu mengangkut seluruh kendaraan yang sudah antre di Pelabuhan Balohan, kemarin. Ini karena kapasitas KMP Papuyu lebih kecil dibanding KMP BRR.
Pantauan Serambi (Tribunnews.com Network) di Pelabuhan Balohan, Sabang, Kamis (23/1/2014) kemarin, ratusan calon penumpang yang hendak menuju Ulee Lheu, Banda Aceh, berdesak-desakan untuk membeli tiket kapal cepat di loket Pelabuhan Balohan. Hal ini terjadi setelah calon penumpang mengetahui bahwa KMP BRR tak berangkat karena izin kelayakan berlayar sudah habis.
Meskipun keberangkatan penumpang sudah dialihkan melalui kapal cepat KM Citra Jet yang berangkat menuju Ulee Lheue pukul 08.00 WIB, dan KMP Papayu yang berangkat pukul 11.30 WIB, masih banyak calon penumpang yang gagal berangkat, karena kapasitas kapal tersebut sangat terbatas.
KMP Papayu yang tiba di Pelabuhan Balohan sekitar pukul 10.00 WIB kemarin, hanya mampu menampung sekitar 70 penumpang dan delapan mobil pribadi. Sedangkan ratusan sepeda motor dan puluhan mobil truk ukuran besar masih menumpuk di areal parkir Pelabuhan Balohan.
Sementara itu, sejumlah calon penumpang yang menghubungi Serambi kemarin, menyatakan kekecewaannya terhadap pihak ASDP yang dinilai terlambat mengurus izin tersebut. Seharusnya, pengurusan atau perpanjangan surat izin berlayar dilakukan jauh-jauh hari sebelum habis masa berlaku.
"Kalau ngurusnya telat, ya seperti ini kejadiannya. Mestinya surat izin itu bisa diurus lebih cepat," kata seorang calon penumpang.
Kemarin, selain calon penumpang KM Express Bahari 3B yang kecewa karena tidak bisa berangkat ke Banda Aceh akibat gelombang laut mencapai 3 meter, para sopir truk yang sudah berhari-hari antre di Pelabuhan Balohan juga kecewa karena KPM Papuyu tak bisa lagi kembali ke Sabang untuk mengangkut mereka.
"Menurut keterangan pihak BMKG gelombang laut di perairan Aceh pada Kamis siang kemarin mencapai 3 meter. Demi keselamatan penumpang, maka izin layar pada siang tidak dikeluarkan oleh Syahbandar," kata Zarkasyi, petugas Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Syahbandar Sabang.(az/saf)