Sabtu, 4 Oktober 2025

Seni Rakyat di Ambang Sekarat

Berharap Kehidupan di THR yang Mati

Sebelum berisi mesin percetakan, gedung itu merupakan gedung pementasan ludruk

Editor: Gusti Sawabi
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Panitia Tempat Pemungutan Suara (TPS) 12 Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jateng yang mengenakan kostum wayang orang memberikan hak suara pada pemilihan Gubernur Jateng, Minggu (26/05/2013). Selain untuk melestarikan budaya Indonesia, kostum pewayangan Pandawa Lima dan Buto Cakil yang dikenakan sejumlah panitia TPS ini guna meramaikan pemilihan Gubernur Jateng yang berlangsung serentak. Data KPU Jateng sebanyak 27.385.985 warga tercatat menjadi pemilih tetap Gubernur periode 2013-2018. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan) 

Progo sendiri mengakui minat masyarakat menikmati kesenian rakyat mulai redup. Tak hanya imbas dari televisi swasta. Menurutnya, keputusan pemerintah membangun mal di depan THR, jadi alasan terbesar terbunuhnya para pahlawan seni rakyat di THR.

Menurutnya, para seniman THR kini tak jelas nasibnya.

Pemerintah tidak membunuh mereka, lantaran tetap mengizinkan tetap tinggal dan tampil di THR. Tapi, juga tidak memberi kehidupan. “Sejak ada mal di depan, kompleks seni jelas jadi tertutup. Bagaimana warga tahu di sini ada kami?” kata Progo.

Sumber: Surya
Tags
kesenian
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved