Polwan Jember Berjilbab
"Saya silahkan saja, itu kan hak mereka. Kesadaran diri sendiri, hidayah dari Allah. Kalau dipaksa nanti malah tidak ikhlas," ujar Awang.
Laporan Wartawan Surya, Sri Wahyunik
TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Meski telah ada ijin berjilbab bagi polisi wanita (Polwan) di Indonesia, hanya ada sedikit Polwan di jajaran Polres Jember yang memilih memakai jilbab.
Dari informasi yang dihimpun Surya(Tribunnews.com Network), baru ada satu Polwan yang langsung memakai jilbab setelah ada ijin pemakaian jilbab untuk Polwan dari Kapolri Jenderal Sutarman.
Kapolres Jember AKBP Awang Joko Rumitro mengatakan, pihaknya membebaskan Polwan di Polres Jember untuk memilih memakai jilbab atau tidak bagi yang muslim.
"Saya silahkan saja, itu kan hak mereka. Kesadaran diri sendiri, hidayah dari Allah. Kalau dipaksa nanti malah tidak ikhlas," ujar Awang.
Di POlres Jember, ada 35 orang Polwan. Sepengetahuan Awang baru ada satu Polwan saja yang memberitahu untuk memakai jilbab ketika berdinas.
Orang itu adalah Aipda Nita Harumiani. Kpeada Surya, Nita mengaku kalau di luar waktu dinas, dirinya memakai jilbab ketika keluar rumah.
"Makanya ketika ada ijin POlwan boleh berjilbab saat berdinas, saya langsung memakai jilbab. Karena kalau di luar jam dinas, saay memang memakai ketika di luar rumah," ujar Nita yang sehari-hari bekerja di Bagian Operasional Polres Jember itu.
Nita baru memakai jilbab ketika waktu dinas selama seminggu terakhir.
Nita juga mengaku, sejauh ini memang hanya dirinya dari puluhan Polwan di Polres Jember yang memakai jilbab. Dan untuk menyesuaikan jilbab, ia 'berguru' ke Polda Metro Jaya dan Polda Jatim.
"Yang penting rapi dan menyesuaikan dengan pakaian dinas kita, terus ada juga lambang POlwan di bagian jilbab kami. Nama dan lambang Polri tidak boleh tertutup," ujar Nita.